Pejabat, Elit Politik, dan Aparat Busuk Korup Tak Akan Sembuh Meski Masuk Penjara! “Obatnya Cuma Kuburan!”
Agus Chepy Kurniadi: Pejabat Rakus, Elit Tamak, Penegak Hukum Busuk, Semuanya Sama!
Jayantara-News.com, Bandung
Pengamat kebijakan publik, Agus Chepy Kurniadi, melontarkan kritik menohok terhadap kondisi moral para pejabat, elit politik, dan aparat penegak hukum yang terlibat dalam praktik korupsi di Indonesia. Dalam pernyataan tajamnya, Agus menyebut bahwa mereka yang sudah terjangkit virus kerakusan, tidak akan pernah sembuh, bahkan setelah dipenjara.
> “Jangan harap para pejabat publik, elit politik, polisi, jaksa, hakim, apalagi politisi partai busuk yang sudah candu korupsi akan sembuh hanya karena dipenjara. Efek jera? Omong kosong! Satu-satunya tempat yang bisa menyembuhkan kerakusan itu cuma satu: masuk kuburan!” tegas Agus dengan nada berapi-api.
Lebih lanjut, Agus menilai bahwa seluruh sistem telah membusuk dari hulu hingga hilir. Ia menyebut bahwa korupsi bukan lagi kejahatan luar biasa, tetapi sudah menjadi kultur di kalangan elit kekuasaan, termasuk di lembaga-lembaga yang seharusnya menjadi garda terdepan penegakan hukum.
> “Pejabat publik korup, aparat kepolisian diam atau ikut main, jaksa main mata, hakim terima suap, semua terlibat dalam konspirasi busuk! Jangan bicara soal keadilan kalau hukum saja dijadikan komoditas!” sambungnya geram.
Agus menyindir keras fenomena para koruptor yang seolah-olah bertobat saat tertangkap kamera memakai rompi tahanan, namun kembali bergelimang kemewahan setelah menjalani hukuman ringan, bahkan bisa mencalonkan diri lagi.
> “Korupsi di negeri ini tidak akan pernah berhenti karena tidak ada yang benar-benar mau menghentikannya. Mereka semua saling melindungi, karena semua sudah kecipratan. Yang tidak kebagian, hanya rakyat yang tiap hari dicekoki janji omong kosong dan tontonan munafik!”
Pernyataan keras Agus Chepy Kurniadi ini menjadi tamparan bagi semua pihak yang selama ini menikmati kekuasaan dan kepercayaan rakyat namun justru mengkhianatinya demi kerakusan pribadi. (Red)