Oknum Pungli Pariwisata Pangandaran Dicokok, Petugas Honorer Jadi Tumbal, PAD Malah Bocor di WC Umum!
Jayantara-News.com, Pangandaran
Pariwisata Pangandaran kembali tercoreng oleh praktik haram. Seorang oknum petugas penarik retribusi wisata berinisial UN, yang diketahui hanyalah tenaga honorer di kawasan Pantai Batuhiu, Kabupaten Pangandaran, diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Tim Terpadu Polres Pangandaran bersama Polisi Militer (PM), Minggu (6/7/2025) sekitar pukul 05.00 WIB.
UN saat ini telah ditahan di Mapolres Pangandaran untuk menjalani pemeriksaan intensif. Kasus pungutan liar ini kini resmi ditangani Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pangandaran setelah sebelumnya dilimpahkan oleh Tim Terpadu dan Pos PM setempat.
“Benar, pada hari Minggu kemarin, Tim Terpadu Polres Pangandaran bersama Pos PM menangkap salah satu tenaga honorer berinisial UN dalam sebuah operasi semacam tangkap tangan,” ungkap Plt Kasi Humas Polres Pangandaran, Aiptu Yusdiana, saat dikonfirmasi Jayantara-News.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (9/7/2025).
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga kuat terkait praktik pungli tersebut. Hingga kini, empat orang saksi sudah diperiksa dan penyelidikan terus berlanjut. “Kami akan sampaikan informasi lebih lanjut setelah gelar perkara dan diperoleh kesimpulan awal,” sambung Yusdiana.
Namun, di balik penangkapan UN, muncul suara getir dari kalangan masyarakat dan petugas retribusi lain. Mereka menilai kasus ini seolah hanya menumbalkan petugas honorer lapangan. “Korban sebenarnya petugas honorer lain, gara-gara kasus ini mereka malah diberhentikan. Padahal mereka tiap hari berjibaku siang malam cari setoran untuk daerah,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya.
Ironisnya, belum lama ini Pemkab Pangandaran justru merilis kabar sudah mencicil hutang yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Mereka yang susah payah ngumpulin PAD dari retribusi, akhirnya malah ditendang. Miris!” cetus warga lainnya.
Tak hanya itu, warga juga menyoroti kebocoran PAD dari sektor lain yang luput dari perhatian. “WC umum di kawasan wisata yang jelas-jelas fasilitas Pemda malah dikelola oleh pihak luar (Jaga Lembur) dan tidak masuk PAD, tapi malah bocor begitu saja,” pungkasnya.
Kasus ini tak hanya memukul citra pariwisata Pangandaran, tapi juga membuka borok tata kelola PAD yang dinilai amburadul. Aparat penegak hukum diminta serius membongkar hingga ke akar, bukan sekadar mengorbankan petugas kecil di lapangan. (Goes)
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: jayantaraperkasa@gmail.com Terima kasih