Mancing Mania Situ Ciburuy: Strategi Inovatif Dorong Ekonomi dan Wisata Berkelanjutan Bandung Barat
Jayantara-News.com, Bandung Barat
Lebih dari 700 peserta tumpah ruah dalam kegiatan Mancing Mania di Situ Ciburuy, sebuah agenda yang digagas langsung oleh Bupati Bandung Barat, H. Jeje Ritchie Ismail, dalam rangka memperingati HUT ke-18 Kabupaten Bandung Barat. Tak sekadar ajang hobi, acara ini terbukti menjadi stimulus nyata bagi pertumbuhan ekonomi kerakyatan sekaligus penguatan sektor pariwisata berbasis komunitas.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan KBB, Wiwin Aprianti, M.Si, mengungkapkan bahwa respons publik sangat luar biasa. “Sejak subuh, warga sudah mulai berdatangan dan menempati lapak-lapak pemancingan. Bahkan lebih dari 700 peserta ikut memancing,” ujar Wiwin, Minggu (20/7/2025).
Tingginya partisipasi menyebabkan sejumlah peserta bahkan terpaksa pulang lebih awal karena keterbatasan tempat. Fenomena ini mengisyaratkan besarnya potensi wisata perikanan di kawasan Situ Ciburuy yang layak dikembangkan secara serius dan berkelanjutan.
Tidak hanya menjadi ajang rekreasi massal, Mancing Mania juga memuat dimensi konservasi. “Kegiatan ini juga sebagai bagian dari program restocking ikan di Waduk Ciburuy, sekaligus edukasi pelestarian lingkungan kepada masyarakat,” jelas Wiwin.
Restocking yang dilakukan terbukti meningkatkan produktivitas perairan. Sebagian besar peserta berhasil memperoleh hasil tangkapan, terutama di zona perairan yang lebih dalam.
Meski diperuntukkan khusus bagi warga Bandung Barat, antusiasme juga datang dari luar daerah. “Ini membuktikan bahwa Situ Ciburuy memiliki magnet pariwisata yang kuat,” tutur Wiwin.
Kegiatan ini turut mendorong perputaran ekonomi lokal secara langsung. Pedagang makanan, minuman, dan penyedia jasa lainnya kebanjiran pembeli. Tradisi botram bersama keluarga pun memperkuat interaksi sosial dan kebersamaan antarmasyarakat.
Sebagai bentuk insentif, panitia menyediakan total hadiah Rp10 juta yang tersebar pada 7 ekor ikan bertanda khusus. Namun, hanya warga Kabupaten Bandung Barat yang berhak menerima hadiah—ditentukan melalui verifikasi KTP.
“Sampai saat ini, baru tiga ikan bertanda yang tertangkap. Tapi dua di antaranya dari luar daerah, sehingga hadiahnya dianulir. Masih ada lima ikan bertanda yang dinanti,” imbuh Wiwin.
Keberhasilan acara ini membuka peluang besar bagi replikasi kegiatan serupa di masa depan. Banyak warga berharap agar Mancing Mania tak sekadar menjadi event tahunan, tetapi berkembang menjadi program rutin berbasis wisata komunitas.
Empat pilar yang bisa dijadikan arah kebijakan ke depan antara lain:
1. Penguatan Destinasi Wisata Perikanan
Menjadikan Situ Ciburuy sebagai ikon wisata air berbasis lokalitas.
2. Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
Memberi ruang bagi UMKM dan pedagang lokal tumbuh bersama kegiatan wisata.
3. Model Konservasi Berbasis Masyarakat
Memadukan rekreasi dengan kesadaran lingkungan melalui program restocking dan edukasi publik.
4. Penguatan Kohesi Sosial
Mendorong interaksi, solidaritas, dan semangat gotong royong antarwarga.
Wiwin menutup dengan pesan: “Mari kita jaga guyub, jaga lingkungan, dan jaga keberlanjutan kegiatan ini agar manfaatnya terus dirasakan oleh masyarakat luas.”
Untuk memastikan keberlangsungan program ini, berikut beberapa poin strategis yang bisa dipertimbangkan:
Peningkatan Infrastruktur Wisata:
Penguatan akses dan fasilitas pendukung di kawasan Situ Ciburuy.
Regulasi dan Tata Kelola:
Penyusunan SOP untuk menjaga keseimbangan antara pariwisata dan kelestarian ekosistem.
Integrasi dalam Peta Wisata Regional:
Situ Ciburuy dapat dimasukkan ke dalam agenda wisata unggulan Jawa Barat sebagai destinasi berbasis alam dan budaya.
Dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan, Mancing Mania tak hanya menjadi selebrasi, tetapi juga model pembangunan daerah yang inklusif dan ramah lingkungan. (Nuka)