Skandal Videotron Rp1,8 Miliar: Peradi Karawang Desak Riksus, Duga Ada APH Ikut Main Proyek
Jayantara-News.com, Karawang
Pengadaan videotron senilai Rp1,8 miliar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Karawang menuai kecurigaan keras dari publik. Anggaran jumbo yang digelontorkan untuk satu unit media digital itu memunculkan dugaan praktik mark-up anggaran dan keterlibatan oknum aparat penegak hukum (APH) dalam skema proyek yang belum rampung, namun sudah disorot habis-habisan.
Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Karawang, Asep Agustian alias Askun, kembali angkat bicara dan menuntut Inspektorat Karawang segera menggelar pemeriksaan khusus (Riksus) terhadap proyek tersebut.
> “Inspektorat bisa langsung turun tangan walaupun proyek ini belum rampung. Ini soal penggunaan uang rakyat yang terlalu besar. Katanya sedang efisiensi, tapi malah hamburkan Rp1,8 miliar hanya untuk videotron yang tiangnya makan jalan, CCTV-nya pun tidak ada. Ini proyek janggal!” tegas Askun kepada wartawan, Senin (21/7/2025).
Lebih jauh, ia menyebut bahwa proyek videotron ini patut diduga sarat permainan. Menurut informasi yang ia terima, terdapat penyedia lain yang mampu mengerjakan dengan biaya jauh lebih rendah, berkisar antara Rp900 juta hingga Rp1,2 miliar.
Tak hanya soal harga, Askun juga mempertanyakan spesifikasi teknis videotron, terutama dari sisi piksel.
> “Harus dibuka ke publik, berapa piksel yang dipakai? Kalau sampai hanya pakai piksel 10, ini benar-benar keterlaluan dan pemborosan yang fatal. Inspektorat harus segera bertindak dan jangan biarkan dana sisa dibayarkan dulu sebelum semuanya diperiksa tuntas!” ujarnya.
Yang lebih mengejutkan, Askun menyebut ada dugaan kuat keterlibatan oknum APH dalam proyek tersebut.
> “Siapa pun dia, mau bintang satu sampai bintang empat, jangan ada yang kebal hukum. Rakyat berhak tahu ke mana uang mereka dialirkan!” tambahnya dengan nada tinggi.
Askun juga mengingatkan Bupati Karawang agar tidak tutup mata, serta meminta Kadiskominfo dan jajarannya bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek tersebut.
> “Jangan sembunyi dari wartawan! Jelaskan kepada publik, jangan main kucing-kucingan. Ini uang negara, bukan uang pribadi!” pungkasnya. (DJ)