Warga Desak Kasus Tiket Palsu Pangandaran Diusut Tuntas: “Jangan Sampai Jadi Bola Liar!”
Jayantara-News.com, Pagandaran
Polemik penjualan tiket palsu di objek wisata Pangandaran kian meresahkan masyarakat. Salah seorang warga, Syam (55), angkat bicara dan menyampaikan keprihatinannya atas kasus yang hingga kini belum jelas penanganannya.
Dalam pernyataannya yang disampaikan pada Rabu malam, 23 Juli 2025, melalui sambungan WhatsApp, Syam menyebut bahwa masyarakat Pangandaran mulai gerah dengan kasus-kasus serupa yang kerap mencuat, namun tak kunjung ada penyelesaian.
“Sebagai warga Kabupaten Pangandaran, saya cemas dan sangat menyayangkan dugaan penjualan tiket palsu yang terjadi di objek wisata,” ujarnya.
Syam juga telah menyuarakan keprihatinannya melalui media sosial Facebook, lewat akun “Sam Rukin”, yang diunggah tiga hari sebelumnya dalam bentuk video.
“Maka dari itu, sebelum isu ini makin liar dan menjadi keresahan publik, saya meminta dan mendorong Kapolres Pangandaran agar mengusut tuntas, terbuka, dan transparan. Jangan ada yang ditutup-tutupi!” tegas Syam.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti peran legislatif yang menurutnya seharusnya tak tinggal diam. “Saya minta DPRD Kabupaten Pangandaran, khususnya Komisi II, membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk ikut mengawal dan mendalami dugaan penyelewengan ini. Jangan anggap remeh, ini bukan hal sepele,” sambungnya.
Menurutnya, dewan sebagai penyambung aspirasi rakyat harus hadir di tengah kegelisahan masyarakat.
“Tujuan dibentuknya pansus adalah untuk mendorong Kapolres agar serius menangani kasus ini. Karena tiket wisata itu adalah salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang penting bagi Kabupaten Pangandaran. Kalau sudah ada penyelewengan, berarti ini menyangkut keuangan daerah dan harus diusut tuntas!” tegas Syam.
Di akhir pernyataannya, Syam menekankan bahwa transparansi dan penegakan hukum atas kasus ini penting untuk menjaga kepercayaan publik serta mencegah defisit yang lebih besar di tubuh pemerintah daerah. (Nung)