Pengelola WC Umum Pangandaran Klarifikasi: Pengelolaan Murni Bentuk Kepedulian Warga terhadap Pariwisata
Jayantara-News.com, Pangandaran
Sejumlah warga yang selama ini mengelola fasilitas WC umum di kawasan wisata Pantai Pangandaran angkat bicara menanggapi tudingan yang menyebut aktivitas mereka sebagai bentuk pungutan liar atau “ATM liar”. Mereka menegaskan bahwa pengelolaan fasilitas tersebut justru berangkat dari kepedulian terhadap kelangsungan pariwisata Pangandaran, bukan untuk mencari keuntungan pribadi.
Berita sebelumnya, baca di sini:
Aset Pemda Disulap Jadi ATM Liar: WC Umum Pantai Pangandaran Dikuasai Oknum, Limbah Cemari Laut!
Dalam pernyataan klarifikasinya, warga menyampaikan bahwa pengelolaan WC umum dilakukan secara swadaya dan tidak mewakili kelompok atau pihak tertentu. “Kami mengelola ini atas dasar kesadaran sebagai masyarakat lokal. Kalau tidak kami urus, fasilitas ini akan terbengkalai dan mengganggu kenyamanan wisatawan,” ujar salah satu perwakilan pengelola. Jumat (8/8/2025).
Pengelola juga membantah tudingan bahwa mereka memungut biaya masuk WC untuk kepentingan komersial. Menurut mereka, tidak ada tarif wajib. Kotak sumbangan atau “kencleng” yang tersedia di depan pintu WC hanya sebagai tempat donasi sukarela dari para pengunjung.
“Tidak ada unsur paksaan. Uang yang masuk digunakan sepenuhnya untuk merawat fasilitas: kebersihan, perbaikan, bayar listrik, sampai pengadaan air,” lanjutnya.
Terkait isu pencemaran lingkungan, pengelola menegaskan bahwa limbah WC tidak mengalir ke laut. Mereka telah menggunakan sistem biotank sesuai standar teknis untuk pengolahan limbah, sehingga tidak menimbulkan pencemaran bagi kawasan pesisir Pangandaran.
Pengelola juga menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah daerah apabila pengelolaan WC umum ke depan akan difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pangandaran. “Kami sangat mendukung jika DLHK bisa mengalokasikan anggaran untuk fasilitas ini agar kebersihannya lebih terjamin dan terkelola dengan baik,” ujarnya.
Sebagai penutup, para pengelola berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan. “Kami hanya ingin menjaga Pangandaran tetap bersih dan nyaman untuk semua wisatawan. Tuduhan seperti ‘ATM liar’ itu tidak berdasar dan menyudutkan niat baik kami sebagai warga,” tegasnya. (Nana JN)