Gelombang Aksi Nasional Pasca Tragedi Ojol, Massa Tumpah Ruah di Bandung dan Sejumlah Kota
Jayantara-News.com, Bandung
Seruan aksi nasional yang beredar melalui berbagai platform media sosial pasca meninggalnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21), pada Kamis (28/8/2025) di Jakarta, memicu gelombang demonstrasi di sejumlah daerah di Indonesia.
Di Bandung, ribuan massa yang terdiri dari komunitas ojol, mahasiswa, hingga elemen masyarakat lainnya memenuhi kawasan Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Gedung DPRD Jawa Barat dan Kantor Gubernur Jawa Barat. Berdasarkan pantauan, tidak kurang dari 7.000 orang hadir dan tumpah ruah di titik konsentrasi aksi.
Aksi ini merupakan kelanjutan dari unjuk rasa yang sebelumnya digelar di DPR RI pada 25 Agustus 2025. Gelombang kemarahan publik kian memuncak setelah insiden tragis yang menewaskan Affan, diduga akibat terlindas kendaraan taktis Barakuda saat aksi berlangsung.
Para peserta aksi menyuarakan kekecewaan terhadap wakil rakyat yang dinilai abai pada kondisi masyarakat. Mereka menilai, di tengah kesulitan ekonomi rakyat kecil, para anggota DPR justru disorot karena kebijakan yang dianggap lebih menguntungkan diri sendiri, termasuk kenaikan tunjangan, yang kontras dengan pendapatan buruh maupun pekerja informal.
“Kami hanya ingin suara rakyat didengar, jangan terus membangun tembok dan pagar untuk menjauh dari aspirasi masyarakat,” teriak salah satu peserta aksi di Bandung.
Sementara itu, aparat kepolisian tampak kewalahan mengatur arus massa yang terus berdatangan. Meski begitu, aksi berlangsung dengan pengawalan ketat guna menghindari kericuhan.
Fenomena ini menjadi sinyal kuat bahwa gelombang ketidakpuasan masyarakat terhadap wakilnya di parlemen semakin membesar. Masyarakat berharap, tragedi yang menimpa Affan Kurniawan dapat menjadi momentum refleksi bagi semua pihak untuk kembali pada substansi utama: mengabdi kepada rakyat, bukan pada kepentingan pribadi maupun golongan. (Asep KW)