RT/RW Desa Sukatani Terima Uang Saku, Camat Ngamprah Tekankan Peran Strategis Ujung Tombak Pelayanan
Jayantara-News.com, Ngamprah
Camat Ngamprah, Agnes Virganty, menyerahkan uang saku secara simbolis kepada para ketua RT dan RW di Desa Sukatani untuk periode empat bulan ke depan. Kegiatan yang dihadiri perwakilan RW 01 hingga RW 09 ini menjadi bentuk apresiasi pemerintah atas dedikasi pengurus tingkat paling bawah dalam struktur pelayanan masyarakat.
Kepala Desa Sukatani, Dede Supriadi, menegaskan peran vital RT dan RW sebagai garda terdepan pelayanan masyarakat.
“Ujung tombak masyarakat ada di RT dan RW. Setiap permasalahan diselesaikan di level ini,” ujarnya. Ia berharap dukungan ini terus ditingkatkan, sekaligus mengingatkan pentingnya transparansi dalam tata kelola pemerintahan desa.
“Jangan ada dusta di antara kita. Sesama perangkat desa dan jajarannya harus terbuka dalam setiap permasalahan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Camat Agnes menyampaikan sejumlah program prioritas pemerintah daerah, salah satunya percepatan penanganan stunting. Kabupaten Bandung Barat saat ini berada di peringkat ke-27 nasional dan telah mendapat penghargaan sebagai daerah paling berkomitmen dalam upaya penurunan stunting.
“Minum tablet tambah darah, menjaga batas usia pernikahan—perempuan minimal 21 tahun dan laki-laki 25 tahun—serta pemberian ASI eksklusif sangat penting agar bayi tumbuh sehat,” jelasnya.
Selain itu, Desa Sukatani diarahkan menjadi “desa ayam petelur” melalui program BUMDes yang mengalokasikan 20 persen anggaran untuk ketahanan pangan. Program ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal sekaligus menjamin ketersediaan protein hewani bagi masyarakat.
Terkait dampak kebakaran TPA Sarimukti, Camat Agnes meminta setiap desa memiliki bank sampah. Ia menekankan potensi ekonomi dari pengelolaan sampah, termasuk pemilahan organik dan nonorganik, hingga pengembangan produksi maggot yang memiliki nilai jual tinggi.
Mengacu pada posisi Desa Sukatani yang berada di jalur Sesar Lembang sepanjang 29 kilometer, Camat Agnes menegaskan pentingnya kewaspadaan bencana.
“Masyarakat harus terbiasa latihan kesiapsiagaan, seperti menjatuhkan lengan dan lutut ke lantai serta melindungi kepala saat terjadi gempa,” imbaunya. Ia juga mendorong pembentukan Destana (Desa Tanggap Bencana) di wilayah tersebut.
Acara ditutup dengan kejutan ulang tahun ke-43 bagi Camat Agnes, menciptakan suasana kebersamaan sebelum penyerahan uang saku simbolis kepada para ketua RT dan RW. Program ini diharapkan dapat memotivasi pengurus lingkungan untuk semakin aktif dalam pembangunan dan pelayanan masyarakat. (Nuka)