IKN dalam Sapuan Kuas: Harapan yang Membara atau Nyala yang Membakar?
Jayantara-News.com, Jakarta
Sebuah lukisan penuh simbol dan kritik sosial dipamerkan di Gedung Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia, Jakarta, pada 19-21 Maret 2025. Lukisan ini menampilkan bulatan merah besar yang sekilas mengingatkan pada simbol bendera Jepang, namun sejatinya menggambarkan impian penguasa yang tampak megah, tetapi sarat risiko dan gejolak.
Di dalam karya ini, tampak sosok gadis kecil dalam balutan batik merah bertuliskan “IKN,” yang tengah berusaha menggapai bulatan merah membara itu. Namun, di bawah tangga yang dinaikinya, tergambar tangan-tangan meronta, hewan-hewan gelisah, serta benda-benda berserakan—melambangkan pergolakan sosial, penderitaan masyarakat adat, serta dampak ekologis dari proyek ambisius Ibu Kota Nusantara (IKN).
Lukisan ini tak sekadar menawarkan estetika, tetapi juga menyelipkan kritik tajam terhadap realitas di balik proyek besar IKN. Elemen-elemen yang ada dalam karya ini mengisyaratkan keterpurukan ekonomi dan beban utang yang terus membayangi, mengajukan pertanyaan besar: Apakah IKN adalah mimpi yang membawa harapan atau justru api yang siap membakar banyak pihak?
Pameran ini pun memantik diskusi di kalangan pengunjung. Seni menjadi medium refleksi sosial yang kuat, mengajak publik untuk melihat lebih dalam implikasi dari kebijakan yang sedang berjalan.
75 Tahun Hubungan Indonesia-Rusia dalam Balutan Seni
Pameran ini digelar dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia. Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, bekerja sama dengan Nusantara Utama Galeri (NU Galeri) yang dipimpin oleh Muchamad Nabil Haroen alias Gus Nabil, menghadirkan sekitar 100 lukisan karya puluhan seniman dari paguyuban NU Galeri.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, H.E. Mr. Sergei Tolchenov, secara resmi membuka acara ini, yang juga dihadiri para duta besar negara sahabat, pemerhati seni, serta berbagai media nasional dan internasional. Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, turut hadir dalam acara yang dipandu oleh Deputy Chief of Mission of Russian Federation Embassy, H.E. Ms. Veronika Novoseltseva.
Pameran ini diharapkan menjadi momentum untuk mempererat hubungan bilateral, tidak hanya antar pemerintah tetapi juga antar masyarakat, melalui jembatan seni dan budaya. (Tim/Red)