Teknik Perminyakan di Era Transisi Energi: Masihkah Menjanjikan?
Jayantara.News.com, Depok
Meskipun transisi energi bersih terus digencarkan, realisasi Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga akhir 2024 baru mencapai 14,68%, masih jauh dari target 23% pada 2025. Tantangan investasi dan biaya produksi membuat energi fosil diperkirakan tetap dominan hingga 2050, dengan konsumsi migas Indonesia mencapai 8,69 juta BOEPD.
Pada tahun 2024, sebanyak 67% konsumsi gas bumi digunakan untuk kebutuhan domestik, memperlihatkan bahwa industri migas masih menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Hal ini membuka peluang karier yang stabil dan menjanjikan bagi lulusan Teknik Perminyakan di berbagai sektor energi.
Peluang Karier dan Rentang Gaji Lulusan Teknik Perminyakan
1. Sektor Hulu (Eksplorasi & Produksi Migas)
Lulusan berpeluang bekerja di perusahaan nasional seperti Pertamina atau multinasional seperti Chevron, ExxonMobil, dan Total Energies dengan profesi sebagai:
Drilling Engineer (Insinyur Pengeboran)
Reservoir Engineer (Insinyur Reservoir)
Production Engineer (Insinyur Produksi)
💰 Gaji awal: Rp10 – 20 juta/bulan (tergantung pengalaman dan perusahaan).
2. Sektor Hilir (Pengolahan & Distribusi)
Peluang kerja di kilang minyak, pemrosesan gas bumi, dan distribusi energi di perusahaan seperti Pertamina, Chandra Asri, dan PGN, dengan profesi:
Process Engineer (Insinyur Proses)
Pipeline Engineer (Insinyur Pipa)
💰 Gaji awal: Rp8 – 18 juta/bulan (dengan kenaikan signifikan berdasarkan pengalaman).
3. Jasa Migas & Teknologi Energi
Bekerja di perusahaan jasa migas global seperti Schlumberger, Halliburton, dan Baker Hughes, dengan profesi:
Field Engineer (Insinyur Lapangan)
Petroleum Data Analyst (Analis Data Migas)
💰 Gaji awal: Rp12 – 25 juta/bulan (khususnya di perusahaan multinasional).
4. Energi Panas Bumi & Transisi Energi
Keahlian Teknik Perminyakan juga dibutuhkan dalam industri panas bumi (geotermal) dan proyek Carbon Capture & Storage (CCS) di perusahaan seperti Star Energy dan Supreme Energy, dengan profesi:
Geothermal Engineer (Insinyur Panas Bumi)
Energy Transition Specialist (Spesialis Transisi Energi)
💰 Gaji awal: Rp10 – 22 juta/bulan.
5. Akademisi & Riset Energi
Lulusan yang tertarik dalam penelitian dan pengembangan energi dapat bekerja di institusi akademik, pusat riset energi, atau lembaga pemerintahan sebagai:
Dosen Teknik Perminyakan
Peneliti di Lembaga Energi
💰 Gaji awal: Rp6 – 15 juta/bulan (tergantung institusi dan jenjang pendidikan).
Kompetensi Penting di Industri Migas
Untuk sukses di industri ini, lulusan Teknik Perminyakan harus menguasai keterampilan seperti:
✅ Teknologi Eksplorasi & Produksi – Pengeboran, perawatan sumur, dan optimasi produksi.
✅ Analisis Data & Pemecahan Masalah – Analisis reservoir dan efisiensi ekstraksi.
✅ Adaptasi terhadap Teknologi Baru – Digitalisasi migas, AI, dan big data untuk efisiensi industri energi.
Teknik Perminyakan Universitas Pertamina: Pilihan Tepat untuk Masa Depan Energi
Bagi calon profesional energi masa depan, Universitas Pertamina (UPER) menawarkan Program Studi Teknik Perminyakan yang dirancang sesuai kebutuhan industri.
Peminatan Utama Teknik Perminyakan UPER:
Teknik Pengeboran – Desain sumur, operasi pengeboran, dan teknik kerja ulang sumur.
Produksi & Manajemen Migas – Optimasi produksi dan pengelolaan fasilitas energi.
Teknik Reservoir – Evaluasi formasi, karakterisasi reservoir, dan simulasi perolehan migas.
Minyak Digital & Big Data – Pemanfaatan teknologi digital untuk efisiensi produksi energi.
Sebagai kampus yang didirikan oleh PT Pertamina (Persero), UPER membekali mahasiswa dengan pemahaman eksplorasi dan produksi migas, serta wawasan keberlanjutan dan inovasi industri. Dengan jaringan industri yang luas dan kurikulum berbasis teknologi, UPER menjadi pilihan tepat bagi calon profesional energi masa depan.
Jangan lewatkan kesempatan emas untuk membangun karier di industri energi bersama Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina! (Yun)