Jejak Idulfitri di Balik Bayang Kasus: Cinta, Dugaan, dan Langkah Terpisah
Di pagi nan suci, gema takbir bergema, menyambut fajar penuh cahaya. Namun di hati mendung menyapa, Ridwan Kamil dalam gelombang dugaan nestapa.
Dari korupsi hingga isu asmara, nama RK terukir dalam berita. Di rumah pun tak lepas dari tatapan mata, seakan badai tak kunjung reda.
Pagi Syawal yang penuh cahaya, namun langkah suami istri tak bersama, Di lapangan doa mereka terpanjatkan, namun jarak tetap menjaga ruang di antara.
Ibu Cinta datang lebih dulu, ditemani kasih keluarga yang setia. Sedang sang suami menyusul perlahan, memilih jalannya sendiri ke tempat sembahyang.
Usai doa, mereka pun beranjak, tak beriringan, tetap berjarak. Langkah kaki bicara banyak, tentang kisah yang kini kian retak.
Di depan wartawan RK bungkam, membiarkan kuasa hukum yang berfirman. Namun tatapannya, sorot yang dalam, seakan berkata; “biarlah waktu menjawab zaman.”
Sedang Ibu Cinta tetap tersenyum, menjawab lembut setiap pertanyaan. “Kami di sini bersama warga, di tempat yang kami rasa biasa.”
Di dunia maya dukungan mengalir, bagi wanita yang tegar berdiri. Netizen meratap, mengenang yang lalu, couple goals yang kini membisu.
Idulfitri sakral penuh makna, namun jejak langkah mengisyaratkan kisah. Entah ini ujian, entah ini jawaban, biarlah waktu yang menuntun kepastian. (Goes)