Maling Berkedok Debt Collector Nyaris Dihajar Massa! Warga Grobogan Murka, Brio Hampir Raib di Tengah Malam
Jayantara-News.com, Grobogan
Aksi brutal bak film laga terjadi di jalur Solo–Purwodadi pada Sabtu malam (30/3), tepatnya di dekat SPBU Sukorejo. Tiga pria tak dikenal, mengaku sebagai debt collector, nyaris jadi bulan-bulanan massa setelah nekat menghentikan dan mencoba merampas paksa sebuah mobil Brio milik warga Klaten.
Insiden dramatis ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Pemilik kendaraan yang baru pulang dari Grobogan tiba-tiba dicegat oleh tiga pria misterius di Desa Krangganharjo. Tanpa basa-basi, ketiganya langsung berusaha mengambil alih kendaraannya.
Sang pemilik mobil tak tinggal diam. Ia melawan, bahkan sempat terseret di aspal demi mempertahankan hak miliknya. Teriakannya yang memilukan mengundang simpati dan amarah warga sekitar. Dalam sekejap, suasana berubah panas.
Warga yang mendengar teriakan langsung bergerak. Mereka mengejar mobil yang dikendarai para pelaku, hingga berhasil menghentikannya. Saat terpojok, barulah ketiga pria itu mengaku sebagai ‘petugas penarikan’ dari perusahaan pembiayaan. Mereka menunjukkan surat tugas, namun warga tak tertipu.
Surat itu tak cukup membenarkan aksi premanisme jalanan yang baru saja mereka lakukan. Emosi warga meledak. Beberapa orang sempat melayangkan bogem mentah sebelum polisi datang menyelamatkan para penagih dari amuk massa.
Beruntung, aparat dari Polsek Toroh segera tiba di lokasi dan mengamankan situasi. Ketiga pelaku serta pemilik mobil langsung digiring ke Mapolres Grobogan.
Kasi Humas Polres Grobogan, AKP Danang Esanto, membenarkan kejadian tersebut.
“Saat ini masih kita lakukan penyelidikan,” tegasnya.
Kejadian ini kembali menyoroti praktik liar penagihan kendaraan yang kerap dilakukan tanpa prosedur hukum yang jelas. Apakah surat tugas cukup untuk membenarkan aksi paksa di jalanan? Bagaimana jika yang terjadi justru perampasan berkedok legalitas?
Kasus ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terhadap oknum debt collector yang bertindak seenaknya di lapangan. Saatnya aparat dan pemerintah tegas: hentikan teror berkedok penagihan! (Red/Buyung)