Rampok Uang Murid Hingga Rp25 Miliar, Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo Diseret ke Bui: 11 Bus dan Pajero Sport Disita!
Jayantara-News.com, Ponorogo
Sosok SA, Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo, kini menjadi buah bibir seantero Jawa Timur, bukan karena prestasi pendidikan, melainkan karena aib besar: dugaan korupsi dana BOS senilai Rp25 miliar yang merugikan negara dan dunia pendidikan.
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang seharusnya diperuntukkan bagi kelangsungan belajar siswa, justru diduga diselewengkan oleh SA demi memenuhi nafsu pribadi. Kejaksaan Negeri Ponorogo telah menetapkan SA sebagai tersangka pada Senin (28/4/2025), setelah penyidikan intensif selama hampir enam bulan.
“Hasil perhitungan ahli menunjukkan kerugian negara mencapai Rp25 miliar,” ungkap Kasi Intelijen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi, pada Selasa (29/4/2025).
Tak tanggung-tanggung, barang bukti yang disita dalam kasus ini mencengangkan: 11 unit bus sekolah, tiga mobil Toyota Avanza, dan satu unit Mitsubishi Pajero Sport. Terbaru, penyidik juga mengamankan tambahan satu unit Toyota Avanza dari tangan tersangka.
“Uang hasil korupsi digunakan untuk keperluan pribadi. Rinciannya belum bisa kami ungkap saat ini,” tambah Agung.
SA yang semula dipanggil sebagai saksi, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka usai pemeriksaan mendalam dari siang hingga sore di Kejari Ponorogo. Kini, ia resmi ditahan selama 20 hari ke depan dengan alasan mencegah upaya melarikan diri dan menghilangkan barang bukti.
Saat digiring menggunakan rompi tahanan menuju mobil tahanan, SA hanya menunduk malu, menanggung dosa atas perbuatannya yang mencoreng dunia pendidikan.
Penyelidikan awal menyebutkan bahwa praktik penyimpangan dana BOS ini terjadi sejak tahun 2019 hingga 2024. Selain menyisir sekolah, penyidik juga menggeledah Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah Ponorogo-Magetan serta kantor penyedia ATK yang diduga terlibat.
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi pengawasan dana pendidikan yang lemah, dan mencoreng nama lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi garda depan mencetak generasi cerdas dan berintegritas. (Tim)