Lebih 10 Tahun Jalan Rusak! Emak-emak Bungursari Geruduk Balaikota Tasikmalaya: Pemkot Tidur atau Mati Rasa?
Jayantara-News.com, Tasikmalaya
Ratusan warga Kampung Cibatu dan Bengkok, Kelurahan Sukalaksana, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, meledak dalam kemarahan. Selasa (29/4/2025), mereka menggeruduk Balaikota Tasikmalaya menuntut perbaikan jalan yang rusak parah dan dibiarkan terbengkalai selama lebih dari satu dekade.
Aksi demonstrasi dipimpin oleh kalangan ibu-ibu yang selama ini menjadi korban utama jalan rusak. Mereka memasang spanduk bernada protes di sepanjang jalan berlubang, lalu bergerak menuju kantor Wali Kota. Ironisnya, massa sempat ditahan di gerbang Balaikota oleh barikade polisi dan Satpol PP.
Meski dikepung panas terik, semangat warga tak surut. Setelah negosiasi alot, aparat akhirnya membuka gerbang dan mengizinkan mereka berteduh di halaman kantor. Perwakilan warga kemudian diterima untuk audiensi di aula Balaikota.
Hasbi Assidqi, perwakilan warga, menuntut perbaikan total atas jalan sepanjang lebih dari 5 kilometer yang rusak berat. “Jangan tambal sulam. Kami mau jalan diaspal dengan tebal dan kuat, karena truk pasir lewat tiap hari. Sudah belasan tahun, Pemkot tutup mata!” tegas Hasbi.
Ia mengaku kecewa berat karena aspirasi perbaikan jalan ini terus disuarakan setiap tahun dalam Musrenbang, tapi nihil realisasi. “Kami lelah dijanji terus,” ucapnya.
Asep Maman Permana, Asisten Daerah III Pemkot Tasikmalaya yang menemui warga, berjanji akan menerjunkan tim teknis untuk memeriksa kerusakan. Namun, ia enggan menyebut waktu pasti perbaikan akan dilakukan. “Kami upayakan secepatnya,” katanya tanpa kepastian konkret.
Selain jalan rusak, warga juga mengeluhkan lalu lalang truk pasir yang mencemari udara dan memicu kebisingan. Diduga, beban berat kendaraan ini menjadi penyebab utama rusaknya jalan kampung.
Anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Kepler Sianturi, ikut angkat suara. Ia menyoroti bahwa keluhan serupa bermunculan dari berbagai penjuru kota, menandakan gagalnya tata kelola infrastruktur oleh Pemkot. “Ini persoalan kebutuhan dasar. Jalan rusak bukan sekadar gangguan mobilitas, tapi bisa bikin ibu hamil keguguran dan anak-anak kena ISPA!” tandasnya.
Kepler juga mendesak Pemkot untuk tegas dalam penegakan aturan kelas jalan dan pembatasan tonase truk. “Kalau Pemkot terus diam, jangan salahkan rakyat kalau turun ke jalan!” (BS)