Bumi Minang Meradang!: Mafia Tanah Menggila, Tanah Adat Dirampok, Marwah Dipertaruhkan!
Jayantara-News.com, Sumatera Barat
Di tanah kelahiran para pemimpin bangsa, di bumi yang dibasuh adat dan dijaga syariat, kini tersiar kabar yang mengguncang nurani: tanah adat Minangkabau tengah dilucuti, diam-diam dan sistematis.
Sejumlah nagari di Sumatera Barat diguncang oleh kemunculan sertifikat-sertifikat tanah yang terbit tanpa jejak proses yang sah. Tanah ulayat—yang sejak dahulu menjadi simbol marwah dan martabat kaum—mendadak dicap milik pihak asing yang tidak dikenal adat, tidak dihormati oleh tradisi, dan tak pernah menjejakkan kaki dalam musyawarah suku.
“Ini bukan sekadar pencaplokan tanah. Ini adalah perampokan identitas!”
Demikian teriak seorang ninik mamak di tengah rapat adat yang penuh isak dan amarah. Suaranya menggema, menembus dinding nagari yang mulai retak karena kelicikan para mafia tanah.
Bersama licinnya birokrasi dan tumpulnya pengawasan, para pemburu rente tanah merangsek masuk, menginjakkan sepatu kotornya di halaman pusaka, dan meninggalkan jejak legalitas palsu yang memuakkan.
Kegelisahan kini menjelma jadi bara. Para tokoh adat, alim ulama, cerdik pandai, dan anak nagari bersatu dalam satu suara: TANAH INI TAK AKAN DIJUAL!
Karena bagi orang Minang, tanah bukan sekadar benda mati. Ia adalah darah, ia adalah napas, ia adalah kehormatan yang tak ternilai harganya.
Jika negara lalai, jika aparat terdiam, maka jangan salahkan rakyat yang bangkit! Jangan harap kami tunduk ketika hak waris anak cucu dirampas di siang bolong!
Minang bukan bangsa pengecut.
Kami tak menggertak, tapi ketika tanah leluhur diinjak-injak,
Minang akan melawan sampai titik darah penghabisan!
✍️ Malahayati
Permata Sriwijaya yang Hilang
Salam Perjuangan untuk Bumi Pagaruyung – Negeri yang Tak Akan Diam Saat Tanahnya Direnggut! (Red/Lies)