Antara Tantangan Berat dan Kematangan Presiden Prabowo Subianto
oleh : Ir. Dony Mulyana Kurnia – Ketua Umum DPP PRABOWO TOP PRESIDEN (PROTOP) – Sekretaris Jenderal Forum Ketua Relawan 02 GSN (FKRG)
Jayantara-News.com, Jabar
Siapapun tidak bisa meragukan kepemimpinan Jenderal Prabowo Subianto, yang secara politis sudah melalui penggemblengan puluhan tahun, dengan berbagai pola dinamika ekstrem yang Ia hadapi. Dimana gelombang dan badai menerpa Prabowo Subianto, hingga mencapai kursi kepresidenan. Dan terbuktilah, 20 Oktober 2024, ramalan seorang Waliyullah Gus Dur, bahwa Prabowo orang paling ikhlas di Indonesia akan menjadi presiden, memimpin bangsa ini di masa tuanya. Optimisme pun membuncah dari sejak pelantikan Prabowo, jika kepemimpinannya akan dua periode mengikuti pendahulunya SBY dan Jokowi. Dan jika terjadi, berarti sekarang 72 tahun hingga usia 82 tahun, usia Prabowo akan memimpin Indonesia.
Rakyat Indonesia di dalam memilih presiden mempunyai nurani yang kuat, terutama dalam menjaga kestabilan pemerintahan, keamanan dan kedamaian negara. Karena rakyat Indonesia mewarisi kultur ratusan kerajaan-kerajaan, sehingga dengan sistem demokrasi pun, selalu mikul dhuwur mendem jero, dan sangat menghormati pemimpinnya. Oleh karena itulah, kekuasaan di Indonesia memang harus d batasi dua periode oleh konstitusinya. Karena kalau tidak, maka Indonesia akan sulit meregenerasi kepemimpinannya, akibat kultur dan karakter bangsa tersebut.
Langkah awal politis Prabowo Subianto sangat di luar dugaan, dengan Kabinet Persatuan Indonesia yang berjumlah 100 orang lebih menterinya. Negara besar seperti Indonesia memerlukan kebersamaan dalam membangun bangsanya. Demikianlah Prabowo dalam berbagai pidatonya, untuk menegaskan langkah awalnya yang progresif ini.
Prabowo membuat infrastruktur politis yang tepat dengan kabinet yang besar ini, karena dengan pertimbangan matang untuk menselaraskan antara keberlanjutan dan perubahan. Maka dihimpunlah para pembantunya ini, bukan saja dari kawan pendukung Prabowo, namun secara berani merangkul lawan-lawan politiknya, antara lain Nasdem, PKB dan PKS, untuk masuk jajaran kabinetnya.
Pemerintahan Prabowo dan Gibran sudah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 8% per tahun, dan program unggulan “sosial” memberi makan bergizi gratis bagi seluruh anak-anak Indonesia. Tentu saja untuk memahami hal ini tidak mudah, perlu dengan rasa optimisme, positif thinking, hingga keimanan yang mendalam. Karena secara rasional sangat berat, di tengah kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja, menargetkan pertumbuhan ekonomi tinggi, dibarengi program sosial yang tidak ringan.
Mudah-mudahan, program sosial yang sesuai dengan ayat Al-Qur’an ini; _wala yahudlu ala tha’amil (memberi makan) miskin._ melimpahkan keberkahan dari Sang Maha Pencipta Allah SWT kepada bangsa Indonesia, dan dibalas secara berlipat-lipat, darimana pun arahnya. Yang Maha Pencipta Allah SWT., akan mengabulkan harapan bangsa Indonesia, menjadi negara maju di dunia “Kun fayakun”, syariatnya melalui kepemimpinan Jenderal Prabowo Subianto. Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin. (Red)