Mantan Cawabup Pemalang Menjerit, Rp1,1 Miliar Raib: Oknum Brimob Diduga Menipu, Kasus Mandek di Polisi
Jayantara-News.com, Tegal
Mantan Calon Wakil Bupati Pemalang pada Pilkada 2024, Muhammad Suwendi, angkat bicara soal dugaan penipuan dan penggelapan uang Rp1.116.000.000 yang menyeret nama seorang oknum anggota Brimob Polda Metro Jaya berinisial RA.
Didampingi kuasa hukumnya, Fahrurroji Sidik, Suwendi menyampaikan keterangan pers di Mapolres Tegal Kota, Kamis (8/5/2025), sekaligus mempertanyakan lambannya penanganan laporan yang telah ia buat sejak Maret 2023.
“Saya terpaksa menempuh jalur hukum karena kecintaan saya terhadap institusi Polri. Jangan sampai ada oknum mencoreng nama baik Korps Bhayangkara,” tegas Suwendi.
Menurutnya, kerugian ratusan juta rupiah itu bermula dari tawaran kerjasama bisnis jual beli ikan cakalang yang disampaikan langsung oleh RA pada 2022. Oknum tersebut mengaku memiliki gudang ikan di Muara Baru, Jakarta, dan menjanjikan keuntungan minimal 30 persen dari modal yang disetorkan.
“Tertarik dengan penawaran itu, klien kami mentransfer dana secara bertahap hingga mencapai total Rp1,1 miliar dari Tegal,” ungkap Fahrurroji.
Namun, janji tinggal janji. Setelah dana ditransfer, bisnis tak berjalan, keuntungan tak kunjung datang, dan uang pun raib tanpa kejelasan. Laporan polisi pun dilayangkan ke Polres Tegal Kota dengan nomor LP/B/31/III/2023/SPKT/Polres Tegal Kota/Polda Jateng.
Yang lebih memprihatinkan, menurut Fahrurroji, adalah proses hukum yang berjalan sangat lamban. SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan) baru aktif dikirimkan setelah pihaknya membawa kasus ini ke Propam Mabes Polri.
“Padahal, aliran uang dan saksi-saksi sudah jelas. Tapi hingga kini statusnya masih penyelidikan. Kami menduga ada kejanggalan. Apakah karena terlapor anggota Polri? Kami tak tahu,” kritik Fahrurroji.
Jika kasus ini terus stagnan, pihak Suwendi mengancam akan melaporkan penyidik ke Wassidik Polda Jateng.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Tegal Kota, AKP Eko Setiabudi, saat dikonfirmasi media hanya menjawab singkat, “Masih dilakukan penyelidikan.” (red)