Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto – Gibran Raka Bumingraka
Jayantara-News.com, Jakarta
Sesuai dengan penetapan yang tertuang dalam berita acara nomor 252/PL.01.9-BA/05/2024 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.
Agenda pelantikan dibuka oleh Ketua MPR RI, Ahmad Muzani. Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/24).
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengucapkan sumpah dan janji sebagai Presiden dan Wakil Presiden sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Presiden Prabowo mengucapkan: “Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”.
Gibran mengucapkan: “Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa.”
Selanjutnya, Prabowo dan Gibran menandatangani berita acara pelantikan.
Prosesi ini ditandai dengan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin serta Prabowo dan Gibran bertukar tempat duduk.
Pidato pertama Presiden ke-8 Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang disaksikan oleh anggota DPR RI, DPD RI, para pejabat tamu undangan, serta masyarakat tanah air. Kegiatan itu pun disaksikan oleh tamu kenegaraan dari negara-negara sahabat.
Dalam pidatonya, Prabowo membahas beragam hal, mulai dari korupsi, kemiskinan, swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi komoditas, hingga Palestina.
Presiden juga membahas masalah korupsi, dimana sebagai abdi negara harus mawas diri dan berani memperbaiki diri, karena begitu banyak kebocoran uang negara yang merugikan masa depan bangsa.
“Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita. Penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah, di semua tingkatan, dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik. Janganlah kita takut untuk melihat realita ini.”
“Saya sudah katakan, kita harus berani menghadapi dan memberantas korupsi dengan perbaikan sistem, dengan penegakan hukum yang tegas, dengan digitalisasi. Insya Allah kita akan kurangi korupsi secara signifikan. Tapi ini harus kita lakukan.”
“Seluruh unsur pimpinan harus memberi contoh. Ing ngarso sung tulodho. Saudara-saudara sekalian, ada pepatah yang mengatakan, kalau ikan menjadi busuk, busuknya mulai dari kepala…. “
“Semua pejabat dari semua eselon dan semua tingkatan harus memberi contoh untuk menjalankan kepimpinan pemerintahan yang sebersih-bersihnya. Mulai dengan contoh dari atas dan setelah itu penegakan hukum yang tegas dan keras.”
Menyinggung masalah kemiskinan, Prabowo mengatakan, “Kita masih melihat sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan. Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan. Terlalu banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tidak makan pagi. Terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah.”
“Saudara-saudara sekalian, kita sebagai pemimpin politik, jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira, terlalu cepat puas, padahal kita belum melihat gambaran sepenuhnya. Kita merasa bangga bahwa kita diterima di kalangan G20.”
“Kita merasa bangga, bahwa kita disebut ekonomi ke-16 terbesar di dunia. Tapi, apakah kita sungguh-sungguh paham? Apakah kita sungguh-sungguh melihat gambaran yang utuh dari keadaan kita? Apakah kita sadar, bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar? Apakah kita sadar bahwa rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi? Banyak rakyat kita yang tidak dapat pekerjaan yang baik. Banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus.”
Presiden ke-7 RI Joko Widodo menyerahkan impian rakyat Indonesia ke Presiden RI Prabowo Subianto. Jokowi mendoakan Prabowo agar diberikan kekuatan memimpin Indonesia.
“Saya serahkan seutuhnya impian, harapan, cita cita besar dari 280 juta rakyat Indonesia kepada Bapak Presiden Jenderal TNI Purn Prabowo Subianto, semoga beliau diberikan kekuatan untuk memimpin,” kata Jokowi, di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (20/10/2024). (Ahdiyat)