Kapolri Diminta Mundur! PPWI Jabar: Polri di Era Listyo Sigit Makin Bobrok, Sarang Manipulasi dan Ketidakadilan!
Jayantara-News.com, Jabar
Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Jawa Barat, Agus Chepy Kurniadi, secara tegas mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mundur dari jabatannya. Desakan ini bukan tanpa alasan. Agus menilai, kepemimpinan Jenderal Sigit gagal membawa perubahan berarti dalam tubuh Polri, bahkan justru kian memperparah wajah institusi yang seharusnya menjadi simbol keadilan dan perlindungan rakyat.
“Sudah cukup! Rakyat butuh penegak hukum, bukan tukang dagang keadilan!” tegas Agus saat diwawancara Jayantara-News.com. Ia menyoroti masih banyaknya ketimpangan perilaku anggota Polri, mulai dari dugaan manipulasi alat bukti, intervensi proses hukum, penyalahgunaan wewenang, hingga dugaan korupsi dalam penanganan perkara dan anggaran institusi.
Agus bahkan menyebut secara rinci beberapa pola korupsi yang marak terjadi di kalangan Polri:
Pemalakan terselubung terhadap pihak pelapor maupun terlapor;
“Tarif damai” dalam kasus kriminal umum;
Penghilangan berkas perkara secara sistematis;
Kriminalisasi terhadap warga kecil dan jurnalis;
Permainan pasal untuk keuntungan tertentu;
Penyimpangan anggaran operasional dan pengadaan logistik.
“Bagaimana mungkin rakyat percaya pada penegak hukum, jika institusinya sendiri tidak steril dari praktik kotor dan menjijikkan?!” sembur Agus, dengan nada geram.
Menurutnya, Listyo Sigit hanya tampil indah di permukaan. Di balik slogan ‘Presisi’ yang diagung-agungkan, realita di lapangan jauh dari harapan. Kasus-kasus rakyat kecil yang tertunda, laporan yang mandek tanpa kejelasan, hingga keluhan korban yang tak kunjung mendapat keadilan, menjadi bukti bahwa Polri sedang sakit parah. Dan penyakit itu, menurut Agus, bersumber dari lemahnya kepemimpinan di pucuk tertinggi.
“Kalau seorang panglima tak mampu membenahi prajuritnya, maka panglima itu tak layak berada di medan tempur!” pungkas Agus, lantang.
Lebih lanjut, PPWI Jabar bahkan berencana melayangkan surat terbuka kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, sebagai langkah konkret agar reformasi Polri tak hanya jadi jargon kosong. “Kami akan suarakan ini secara nasional. Pers sebagai pilar demokrasi tidak akan diam saat hukum diinjak-injak!” ujar Agus.
Hingga berita ini ditayangkan, redaksi Jayantara-News.com belum berhasil menghubungi pihak Mabes Polri untuk meminta tanggapan resmi atas desakan tersebut. (Red)