Pekerjaan Ugal-ugalan, Warga Jadi Tumbal! PPWI Cilacap Menilai: Rekanan BBWS Citanduy Sidareja Ceroboh!
Jayantara-News.com, Cilacap
Proyek pembangunan bronjong di tebing Sungai Cidurian, tepatnya di wilayah Prumpung, tepi jalan provinsi Sidareja–Cipari, mendadak menjadi sorotan tajam publik.
Pekerjaan swakelola yang dilaksanakan oleh rekanan pelaksana atas penunjukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy ini menuai kritik keras. Pasalnya, material batu belah ditumpuk begitu saja di bahu jalan tanpa dilengkapi rambu peringatan apa pun.
Kelalaian fatal ini tidak hanya membahayakan pengguna jalan, tapi telah memakan korban.
Seorang warga sekitar mengungkapkan bahwa insiden kecelakaan telah terjadi beberapa minggu lalu.
> “Sudah ada yang celaka. Seorang pengendara motor menabrak tumpukan batu itu saat malam hari dan langsung terjatuh,” ujarnya.
Korban harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka yang dideritanya. Insiden ini juga dibenarkan oleh petugas Pos Lantas Sidareja.
Namun hingga berita ini diterbitkan, pihak rekanan pelaksana proyek belum memberikan klarifikasi ataupun menunjukkan itikad baik kepada aparat kepolisian Pos Lantas Sidareja.
Kelalaian ini bukan hanya lalai, tapi melanggar hukum dan membahayakan nyawa. Rekanan pelaksana diduga telah melanggar:
Permen PUPR No. 11/PRT/M/2014
tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Konstruksi, yang mewajibkan penyediaan rambu-rambu dan alat pengaman untuk mencegah kecelakaan.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Konstruksi
yang mensyaratkan pemasangan rambu peringatan, penerangan, serta pembatas di area kerja.
Tindakan mengabaikan prosedur ini berarti mengabaikan keselamatan publik.
PPWI Cilacap Desak Evaluasi dan Sanksi Tegas
Bang Buyung, anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Cilacap, angkat suara menanggapi insiden ini.
> “BBWS Citanduy harus segera mengevaluasi rekanan pelaksana yang abai terhadap keselamatan publik. Jika terbukti lalai, beri sanksi tegas! Jangan beri proyek lagi pada pihak yang hanya mementingkan perutnya sendiri,” tegas Bang Buyung.
Menurutnya, kejadian ini harus menjadi alarm keras bagi semua pihak agar tidak lagi bermain-main dengan nyawa rakyat demi keuntungan proyek.
“Proyek pemerintah bukan ladang mencari untung semata. Keselamatan publik adalah harga mati!” pungkasnya.
Insiden ini menjadi catatan merah bagi BBWS Citanduy. Pengawasan terhadap pelaksana proyek harus diperketat. Proyek pemerintah harus dijalankan dengan prinsip tanggung jawab, profesionalisme, dan taat aturan, bukan asal jadi, lalu korban berjatuhan. (Tim JN)