Skandal Carocok Painan: Perusahaan ‘Hantu’ Menang Lelang Triliunan, CBA Desak KPK Segera Turun Tangan!
Jayantara-News.com, Padang
Dugaan praktik korupsi dan kolusi dalam proyek pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Carocok Painan (MYC 2025-2026) kian terang benderang. Setelah Kepala KSOP Teluk Bayur membantah adanya intervensi, kini Center for Budget Analysis (CBA) justru membeberkan temuan lebih menggemparkan: perusahaan pemenang lelang, PT. Hikmah Hidup Gemilang, diduga perusahaan fiktif alias ‘perusahaan hantu’!
Direktur Eksekutif CBA, Uchok Sky Khadafi, mengungkap fakta mencengangkan hasil investigasi timnya di lapangan. Alamat kantor PT. Hikmah Hidup Gemilang yang tercantum dalam dokumen lelang ternyata hanya sebuah rumah tinggal di komplek perumahan, tanpa plang nama perusahaan sama sekali.
“Bahkan menurut warga sekitar yang kami temui, alamat nomor 12 A itu memang rumah biasa. Tidak ada tanda-tanda aktivitas perkantoran, tidak ada papan nama, tidak ada kegiatan perusahaan. Ini jelas pelanggaran serius dan indikasi kuat bahwa perusahaan ini hanya kamuflase untuk meraup proyek,” tegas Uchok.
Ia mempertanyakan, bagaimana mungkin proyek bernilai Rp 88,4 miliar bisa dimenangkan oleh perusahaan yang alamatnya saja sudah meragukan? “Ini sangat janggal. Masa proyek triliunan untuk fasilitas strategis pelabuhan diberikan kepada perusahaan yang berkantor di rumah tinggal? Ini bukan hanya pelanggaran administrasi, tapi sudah mengarah pada dugaan penipuan berjamaah,” sambung Uchok.
Sebelumnya, CBA juga menyoroti fakta bahwa PT. Hikmah Hidup Gemilang memenangkan lelang meski ada dua perusahaan lain yang menawar jauh lebih rendah. Kepala KSOP Teluk Bayur, Chaerul Awaluddin, memang sempat membantah tudingan intervensi dengan alasan bahwa proses lelang sepenuhnya menjadi wewenang Pokja Kementerian Perhubungan.
Namun dengan temuan terbaru ini, CBA mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar segera turun tangan melakukan penyelidikan komprehensif.
“Bukti ini harus cukup bagi KPK untuk bergerak cepat. Jangan tunggu proyeknya jalan dulu lalu uang rakyat keburu lenyap. Kami minta KPK segera memanggil Pokja Kemenhub, Kepala KSOP, hingga pihak-pihak di balik perusahaan ini,” tandas Uchok.
CBA juga mengimbau awak media terus mengawal kasus ini agar tidak redup ditelan permainan elit. Dugaan perusahaan fiktif dalam proyek strategis nasional adalah alarm keras bagi perang melawan korupsi yang selama ini hanya menjadi jargon. (Tim)