Bupati Deli Serdang Dinilai Kejam! Sekolah Dibuka Siang, Disegel Lagi Malam, Ratusan Siswa Terlantar
Jayantara-News.com, Deli Serdang
Kejadian memilukan kembali menghantui warga Desa Petumbukan, Kecamatan Galang, Deli Serdang, Senin malam (14/7/2025). Hanya beberapa jam setelah pintu MTS Al Washliyah dibuka secara simbolis oleh Ketua DPRD Deli Serdang, gerbang sekolah itu kembali disegel. Satpol PP datang diam-diam malam hari, memaku seluruh ruang kelas dan mengunci rapat-rapat akses masuk.
Aksi yang dinilai tidak manusiawi ini langsung memicu gelombang kemarahan warga. Media sosial pun banjir dengan keluhan dan protes keras yang menyayangkan langkah Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, yang dianggap menindas lembaga pendidikan dan merampas hak anak-anak untuk mengenyam ilmu.
“Ya Allah, kenapa begitu kejam Bupati Deli Serdang kepada rakyatnya sendiri?” tulis seorang netizen, lengkap dengan emoji menangis.
Komentar lain bahkan lebih pedas:
> “Mereka itu warga sendiri, pak. Bukan pendatang haram!”
“Apa salah anak-anak ini sampai harus jadi korban politik aset?”
Padahal sebelumnya, Ketua DPRD Zakky Shahri dan Wakil Ketua Hamdani Syahputra telah turun langsung memerintahkan agar pintu sekolah dibuka. Suasana haru sempat pecah ketika gerbang terbuka, siswa dan guru bersorak gembira, seolah mimpi buruk telah berakhir.
Namun harapan itu ternyata hanya bertahan beberapa jam. Saat malam tiba, semua seakan direnggut paksa kembali. Pintu dikunci, ruang kelas dipaku, dan ratusan siswa MTS serta MA Al Washliyah kini terpaksa belajar di pinggir jalan.
Kemarahan warga pun meluas hingga menyeret nama Presiden RI.
> “Pak Presiden Prabowo, tolong rakyatmu yang dizalimi pemimpinnya sendiri!” tulis salah satu akun yang viral di X (dulu Twitter).
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari Bupati Deli Serdang maupun Dinas Pendidikan terkait alasan penyegelan ulang sekolah tersebut. Warga hanya berharap pemerintah pusat segera turun tangan agar anak-anak mereka tak terus menjadi korban kebijakan yang dinilai semena-mena. (Edi JN)