Harga Beras di Muba Masih Mencekik, Gerakan Pangan Murah Dinilai Hanya Obat Bius Sesaat
Jayantara-News.com, Musi Banyuasin
Harga beras di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, kembali menjadi sorotan tajam. Meski pemerintah daerah bersama aparat kepolisian menggalakkan Gerakan Pangan Murah (GPM), masyarakat tetap mengeluhkan harga beras yang kian mencekik. Program yang digadang sebagai solusi ini justru menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran baru, terutama di kalangan warga miskin.
Seperti dilansir kanal YouTube @tvOneNews pada Jumat, 15 Agustus 2025, Kapolda Sumsel Irjen Pol Andrian Jayadi secara resmi membuka pelaksanaan GPM. Kegiatan tersebut digelar serentak di 17 kota dan kabupaten se-Sumatera Selatan.
“Kami siapkan ratusan ton beras,” ujar Irjen Andrian dalam keterangannya, seperti dikutip dari siaran @tvOneNews. Ia menegaskan, tujuan program ini adalah untuk menstabilkan harga sekaligus membantu masyarakat kurang mampu.
Namun, di tengah semangat program tersebut, kenyataan di lapangan jauh dari harapan. Warga masih kesulitan mendapatkan beras dengan harga terjangkau. Mereka harus mengantre panjang dan berebut dengan ribuan warga lainnya hanya demi memperoleh beberapa kilogram beras murah.
Seorang warga, Wisda Winata, bahkan mengaku membawa serta 30 orang tetangganya agar bisa mendapatkan jatah beras. “Semoga program ini tidak berhenti,” harapnya saat ditemui pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Wisda menilai, keberadaan GPM memang sangat membantu meringankan beban ekonomi, meski belum mampu menjawab akar persoalan tingginya harga beras yang terus menghantui masyarakat. (Red)