Sumpah Pejabat ala Rakyat Indonesia: Siap Jadi Kodok dan Miskin Tujuh Turunan
Jayantara-News.com, Nasional
Kami, para pejabat negeri ini, di hadapan rakyat Indonesia bersumpah:
Sumpah Anggota DPR:
Aku bersumpah, sebagai Anggota DPR, akan hadir rapat tanpa titip absen, tidak tidur di kursi empuk, tidak memperjualbelikan suara rakyat demi proyek. Jika aku ingkar, biarlah rakyat mengutukku jadi kodok parlemen, melompat-lompat tanpa arti, hanya mengorek sisa-sisa janji.
Sumpah Bupati:
Aku bersumpah, sebagai Bupati, akan menggunakan APBD untuk rakyat, bukan untuk pesta keluarga atau membeli mobil dinas baru. Jika aku berkhianat, biarlah aku jadi patung alun-alun, diludahi setiap kali orang lewat.
Sumpah Wali Kota:
Aku bersumpah, sebagai Wali Kota, akan mengurus jalan, pasar, dan sampah, bukan menambah sampah korupsi. Jika aku menyimpang, biarlah tujuh turunan hidup miskin, tanpa jabatan, tanpa fasilitas, tanpa gengsi.
Sumpah Gubernur:
Aku bersumpah, sebagai Gubernur, akan membangun jalan yang rata, bukan rekening kroni yang merata. Jika aku mengingkari, biarlah rakyat menurunkanku dari podium, menobatkanku jadi maskot jalan berlubang, dipajang sebagai peringatan sepanjang masa.
Sumpah Menteri:
Aku bersumpah, sebagai Menteri, akan mengabdi untuk bangsa, bukan melayani konglomerat. Jika aku menyimpang, biarlah aku jadi nota belanja kosong, hanya menambah hutang negara tanpa manfaat.
Sumpah Kapolres:
Aku bersumpah, sebagai Kapolres, akan menegakkan hukum, bukan memperjualbelikan perkara. Jika aku lalai, biarlah aku jadi peluit kosong, tak pernah berbunyi, hanya menggantung di leher tanpa makna.
Sumpah Jaksa:
Aku bersumpah, sebagai Jaksa, akan menuntut kebenaran, bukan menutup perkara dengan amplop. Jika aku menyimpang, biarlah aku jadi berkas hilang, terkubur di lemari tua, ditinggalkan sejarah.
Sumpah Hakim:
Aku bersumpah,csebagai Hakim, akan mengetuk palu dengan adil, bukan dengan harga. Jika aku ingkar, biarlah palu keadilanku berubah jadi mainan anak-anak, diketok tanpa arti, ditertawakan setiap hari.
Sumpah Presiden:
Aku bersumpah, sebagai Presiden, akan setia pada rakyat, bukan pada kroni, partai, dan oligarki. Jika aku berkhianat, biarlah rakyat mengutukku jadi kodok istana, melompat ke sana kemari tanpa arah, tenggelam dalam lumpur sejarah, tercatat sebagai kutukan tujuh turunan. (Goes)