Memalukan! Ngaku Jaksa Agung, Stafsus Ini Ditangkap!
Jayantara-News.com, Jakarta
Rekaman video yang memperlihatkan seorang staf khusus Jaksa Agung ditangkap aparat kepolisian viral di media sosial, Kamis (21/8/2025). Staf perempuan yang juga seorang jaksa itu kini tengah menjalani penyelidikan serius.
Devon Flanagan, asisten khusus Jaksa Agung Negara Bagian Rhode Island, Amerika Serikat, Peter Neronha, ditangkap di luar sebuah restoran oleh kepolisian Newport pada 14 Agustus 2025. Menurut aparat penegak hukum, Flanagan dituduh melakukan pelanggaran hukum berupa masuk tanpa izin (trespassing).
Namun, masalah semakin mencuat ketika Flanagan mengetahui bahwa polisi yang menangkapnya menyalakan kamera tubuh (body camera). Saat direkam, ia justru murka dan memerintahkan agar kamera tersebut dimatikan.
> “Saya Jaksa Agung. Saya Jaksa Agung,” ucap Flanagan berulang kali, sebagaimana dilaporkan Associated Press (AP).
Ketika polisi menjelaskan bahwa Flanagan beserta rekan-rekannya memasuki area tanpa izin, tuduhan tersebut langsung ia bantah. “Kami tidak masuk tanpa izin. Anda bahkan belum memberi tahu kami bahwa kami masuk tanpa izin,” katanya dengan nada emosional.
Investigasi Internal
Meski Flanagan bersikeras mengaku sebagai Jaksa Agung, aparat kepolisian tetap melakukan prosedur penangkapan. Ia dimasukkan ke dalam mobil patroli. Pada momen inilah, ucapannya yang terekam kamera polisi menjadi sorotan publik.
> “Sobat, kau akan menyesali ini. Kau akan menyesalinya,” kata Flanagan kepada petugas.
Kejaksaan Agung Rhode Island mengonfirmasi bahwa Flanagan memang merupakan staf khusus yang telah bekerja selama hampir tujuh tahun. Saat ini ia bertugas di Unit Banding Divisi Kriminal.
Juru bicara Kejaksaan Agung Rhode Island menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan peninjauan internal atas insiden tersebut. Namun, mereka menolak memberikan komentar lebih lanjut dengan alasan masalah personal.
Sementara itu, Jaksa Agung Rhode Island, Peter Neronha, dalam wawancaranya dengan stasiun radio WPRO menegaskan bahwa Flanagan akan mengambil langkah pertanggungjawaban, termasuk permintaan maaf kepada Kepolisian Newport.
“Dia telah menempatkan saya dalam posisi yang buruk. Ia mempermalukan dirinya sendiri, mempermalukan institusi, dan memperlakukan Kepolisian Newport dengan tidak hormat,” ujar Neronha.
Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi terkait sanksi atau tindakan disiplin yang akan dijatuhkan kepada Flanagan. (Goes)
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: jayantaraperkasa@gmail.com. Terima kasih.