SPP Keluarkan Surat Perintah Keras: Kecam Hidup Mewah Pejabat dan Kekerasan Terhadap Rakyat
Jayantara-News.com, Pangandaran
Menanggapi gelombang unjuk rasa yang merebak di berbagai daerah, Sekretaris Jenderal Serikat Petani Pasundan (SPP), Agustiana, mengeluarkan surat perintah resmi yang ditujukan kepada seluruh jajaran pengurus, dari dewan penasehat hingga anggota di seluruh basis. Surat tersebut berisi enam poin sikap tegas organisasi yang menyoroti sejumlah persoalan krusial di negeri ini.
Dalam surat yang ditandatangani Agustiana, SPP menyatakan kekecewaannya terhadap perilaku elite politik. Poin pertama menyoroti gaya hidup hedonis dan tidak etis para politisi parlemen.
“Perilaku mempertontonkan kekayaan di tengah penderitaan rakyat adalah bentuk pengkhianatan moral terhadap mandat yang diemban,” tegas Agustiana dalam pernyataan tersebut.
SPP juga mengutuk keras tindakan represif aparat terhadap aksi-aksi demonstrasi masyarakat. Mereka meminta aparat kepolisian menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap masyarakat yang menyuarakan aspirasi, serta mendesak pembebasan mereka para demonstran yang tidak terbukti mrlakukan tindakan melanggar.
“Kekerasan khususnya terhadap petani, nelayan, dan masyarakat adat dalam konflik agraria harus segera dihentikan,” tuturnya.
Lebih lanjut, SPP menuntut seluruh pejabat negara agar menahan diri dalam bertutur dan bersikap. “Pernyataan dan perilaku yang merendahkan martabat rakyat hanya akan memperlebar jurang ketidakpercayaan publik terhadap negara,” tulisnya.
Seruan juga ditujukan kepada seluruh anggota dan pengurus SPP untuk tetap menjaga proses demokrasi yang sehat, tanpa kekerasan dan tanpa ujaran kebencian. SPP menegaskan bahwa perjuangan rakyat harus tetap berakar pada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan.
Surat ini menjadi penanda bahwa keresahan akar rumput tidak bisa lagi diabaikan. SPP mengambil sikap: cukup sudah kekuasaan yang abai, cukup sudah kekerasan yang dibungkus hukum. (Red/Tim JN)