Desa Kondang Jaya Kembangkan Program Ketahanan Pangan 2024 dengan Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok
Jayantara-News.com, Karawang
Pemerintah Desa (Pemdes) Kondang Jaya melaksanakan Program Ketahanan Pangan 2024 dengan membudidayakan ikan nila menggunakan sistem bioflok. Program ini dilaksanakan melalui pembagian ke dalam empat kelompok di dua tahap pelaksanaannya.
“Alhamdulillah, program ketahanan pangan 2024 yang berasal dari Anggaran Dana Desa, sebesar 20% dialokasikan untuk budidaya ikan nila. Program ini dibagi dalam empat kelompok dengan dua tahap pelaksanaan,” ujar Kepala Desa Kondang Jaya, Anja Sugiana, saat dikonfirmasi di Kantor Desa, Kamis (14/11/24).
Budidaya ikan nila ini dilakukan di empat lokasi, yakni di RW Krajan I, RW Nuansa Tradisi Residence (NTR), RW Peundeuy, dan RW Griya Kondang Asri. Kapasitas setiap kolam diatur sesuai volume air dan kebutuhan aerator yang sesuai.
Pemdes Kondang Jaya berharap, program budidaya ikan nila ini bisa berkesinambungan. “Walaupun program ini berasal dari dana hibah, kami harap kegiatan ini bisa berlanjut untuk jangka panjang, bukan hanya satu kali panen tetapi berulang kali,” harap Anja.
Ia menambahkan, bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. “Warga dapat menikmati ikan dengan harga terjangkau. Bila harga pasar mencapai Rp40.000 per kilogram, kelompok budidaya dapat menjual dengan harga lebih murah. Dengan siklus tersebut, kelompok budidaya diharapkan bisa terus berkembang dan mandiri,” ungkapnya.
Untuk mendukung keberlanjutan program, Pemdes juga terus melakukan pendampingan, baik dari segi teknik budidaya maupun pengelolaan kelompok. “Dari sisi teknis budidaya cukup mudah. Tantangan yang lebih besar adalah membangun kesepahaman antar anggota kelompok. Karena itu, kami melakukan pendampingan secara intensif,” lanjut Anja.
Ia menegaskan, setelah dana disalurkan sesuai ketentuan, kelompok budidaya diharapkan dapat mengelola program secara mandiri. “Tidak ada kewajiban setoran ke desa karena ini merupakan dana hibah. Namun, kelompok tetap memiliki tanggung jawab penuh, dan Pemdes akan terus melakukan pendampingan secara rutin,” tutupnya. (DJ)