Dapat Warisan Persoalan Berat, Prabowo Dituntut Mampu Menyapu Bersih “Tikus-tikus Berdasi” Biadab
Jayantara-News.com, Jabar
Dalam bincang santai sembari “Ngopi Bareng” dengan rekan-rekan seprofesinya, Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) wilayah Jawa Barat, Agus Chepy Kurniadi, mengulas persoalan berat yang diwariskan kepemimpinan sebelumnya. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto menghadapi tantangan besar untuk memimpin Indonesia, terutama dalam menyelesaikan masalah korupsi yang mengakar di berbagai sektor.
“Pak Prabowo punya tugas berat. Selain harus mengelola kabinetnya, beliau juga perlu menghadapi persoalan besar seperti banyaknya koruptor di tubuh institusi Polri, TNI, DPR, dan lembaga lainnya. Para ‘tikus berdasi biadab’ ini harus segera dibersihkan demi masa depan bangsa,” ujar Agus Chepy.
Ia menegaskan, bahwa dukungan rakyat se-Nusantara sangat dibutuhkan untuk menjalankan agenda besar ini. “Dukungan dari rakyat adalah vitamin dan nutrisi bagi beliau. Tanpa itu, perjuangan beliau akan terasa lebih berat,” tambahnya.
Untuk membersihkan institusi negara dari praktik korupsi, langkah konkret harus dilakukan. Agus Chepy menyebutkan beberapa strategi yang bisa dijalankan:
1. Penegakan Hukum yang Tegas
Mengoptimalkan peran KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan dalam pemberantasan korupsi secara sistematis dan transparan.
2. Reformasi Struktural
Meninjau ulang mekanisme di kementerian, TNI, dan Polri untuk menutup celah korupsi serta memperkuat pengawasan internal.
3. Peningkatan Transparansi
Mewajibkan keterbukaan dalam pengelolaan anggaran dan kebijakan untuk meminimalkan penyalahgunaan wewenang.
4. Sanksi yang Tegas dan Adil
Memberikan hukuman berat kepada pelaku korupsi, tanpa pandang bulu, termasuk atasan yang gagal melakukan pengawasan.
5. Perbaikan Sistem Rekrutmen
Mencegah nepotisme dan jual beli jabatan yang kerap menjadi sumber korupsi dalam pemerintahan.
Agus Chepy menekankan, bahwa rakyat harus mengambil peran aktif dalam mendukung agenda pemberantasan korupsi. Ia mengurai beberapa langkah yang dapat dilakukan masyarakat:
1. Partisipasi dalam Pengawasan Publik
Masyarakat dapat menggunakan teknologi untuk melaporkan indikasi korupsi atau penyimpangan.
2. Edukasi Antikorupsi
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak korupsi melalui kampanye publik dan pendidikan.
3. Menolak Politik Uang
Menghindari praktik politik uang yang sering menjadi akar korupsi di pemerintahan.
4. Dukungan terhadap Aparat Bersih
Mengapresiasi pejabat yang menunjukkan integritas untuk memotivasi reformasi lebih luas.
5. Solidaritas dan Ketegasan
Bersikap tegas terhadap penyimpangan, termasuk membentuk gerakan masyarakat untuk mendukung pemerintahan bersih.
Perubahan besar ini membutuhkan sinergi antara pemerintah dan rakyat. Jika Prabowo Subianto mampu memanfaatkan momentum dukungan rakyat untuk melakukan reformasi menyeluruh, harapan untuk Indonesia yang lebih bersih dan maju bukan lagi sekedar mimpi. Dukungan dari seluruh elemen bangsa akan menjadi kunci dalam melawan para “tikus berdasi” yang telah lama merongrong negeri ini.
“Apa yang Anda pikirkan tentang langkah konkret ini? Mari kita kawal bersama, demi masa depan Indonesia,” pungkasnya. (Red)