Kenapa Banyak Caleg Terkena Gangguan Jiwa Pasca Kegagalan?, Ini Alasannya:
Jayantara-News.com, Jabar
Fenomena banyaknya calon legislatif (caleg) yang mengalami tekanan mental atau bahkan gangguan kejiwaan pasca-kegagalan memang kerap terjadi. Hal ini biasanya disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, di antaranya:
1. Ambisi yang Terlalu Tinggi
Banyak caleg memiliki ambisi besar untuk menduduki kursi legislatif. Mereka menganggap jabatan tersebut sebagai simbol kesuksesan dan pencapaian hidup, sehingga kegagalan terasa seperti kehancuran harga diri.
2. Beban Finansial
Kampanye politik sering membutuhkan dana besar. Banyak caleg berhutang, menjual aset, atau menghabiskan tabungan demi membiayai kegiatan kampanye. Ketika gagal, beban hutang dan tekanan finansial menjadi berat.
3. Harapan Lingkungan Sekitar
Keluarga, teman, dan pendukung seringkali menaruh harapan besar pada caleg. Ketika harapan ini tidak terpenuhi, mereka mungkin merasa malu atau tertekan oleh tuntutan sosial.
4. Minimnya Kesiapan Mental
Tidak semua caleg siap secara mental menghadapi persaingan politik yang keras atau menerima kemungkinan gagal. Ketidaksiapan ini bisa memicu depresi atau gangguan psikologis lainnya.
5. Kurangnya Dukungan Psikologis
Banyak yang mengabaikan pentingnya dukungan psikologis selama dan setelah proses pencalonan. Mereka lebih fokus pada materi dan strategi politik, bukan pada kesiapan mental.
Untuk mengurangi risiko ini, penting bagi Caleg untuk:
– Menyiapkan mental sebelum terjun ke dunia politik.
– Tidak terlalu menggantungkan harga diri pada jabatan.
– Mengelola keuangan dengan bijak dan tidak berhutang berlebihan.
– Mencari dukungan keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental bila diperlukan.
Fenomena ini adalah pengingat, bahwa ambisi besar harus disertai dengan kesiapan mental dan strategi yang realistis. (Red)