Meski Sudah Disegel, PT IBU Cipeundeuy KBB Tetap Beroperasi: Diduga Ada Oknum Bermain, Dinas Tak Berkutik
Jayantara-News.com, KBB
Keluhan warga Kampung Cigangsa Pasirucing RT/RW 03/15, Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terkait bau limbah menyengat yang diduga berasal dari PT Inti Berkah Utama (PT IBU), pabrik pengolahan bulu ayam menjadi tepung, semakin memuncak.
Meskipun berbagai pengaduan telah dilayangkan dan pabrik ini beberapa kali disegel oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Satpol PP Kabupaten Bandung Barat, aktivitas pabrik dilaporkan kembali berjalan secara sembunyi-sembunyi. Kondisi ini memicu tanda tanya besar di kalangan warga.
“Ada apa ini? Peringatan dari dinas tidak digubris. Kami menduga ada permainan di belakang layar yang membuat aktivitas pabrik tetap berjalan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Baca berita sebelumnya: Warga Cigangsa Cipeundeuy KBB Keluhkan Bau Limbah Menyengat, Diduga PT IBU Buang Limbah Sembarangan:
Warga Cigangsa Cipeundeuy KBB Keluhkan Bau Limbah Menyengat, Diduga PT IBU Buang Limbah Sembarangan
Pabrik ini dilaporkan mencemari udara dengan bau menyengat yang diduga mengandung bakteri berbahaya. Akibatnya, banyak warga mengalami gangguan pernapasan, seperti sesak napas dan batuk berkepanjangan. Selain itu, limbah cair yang dibuang ke saluran air dan mengalir ke sawah warga menyebabkan gatal-gatal pada petani yang bersentuhan langsung dengan air tersebut.
Cairan limbah yang bermuara di Sungai Cigangsa juga mengancam ekosistem sekitar. “Bau limbah menyengat ini benar-benar mengganggu aktivitas kami sehari-hari. Bahkan, sawah kami tercemar, dan hasil panen pun menurun,” tambah warga lainnya.
Dugaan pelanggaran lain juga mencuat terkait perizinan PT IBU. Menurut warga, izin awal perusahaan adalah untuk pengolahan persemaian dan pabrik aki bekas, namun kini berubah menjadi pabrik tepung bulu ayam tanpa pembaruan izin resmi.
Perusahaan juga menjanjikan kompensasi Rp15 ribu per kepala keluarga per bulan serta bantuan untuk kegiatan masyarakat. Namun, janji ini disebut tidak pernah direalisasikan.
Tidak hanya persoalan lingkungan, warga juga memprotes kebijakan perusahaan yang lebih banyak mempekerjakan pekerja dari luar daerah, seperti Cianjur, dibandingkan warga setempat.
Menyikapi hal tersebut, Jayantara-News.com pun kembali menghubungi Kepala Satpol PP KBB, Ludi Awaludin, dan Kepala DLH KBB, Ibrahim Aji, SE, MM, untuk meminta tanggapan atas keluhan warga. Ketika ditanya mengenai tindak lanjut pasca-penyegelan, Ludi Awaludin menjawab singkat, “Waduh, padahal minggu lalu sudah kami tegur. Terima kasih atas informasinya,” ringkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak DLH belum memberikan respons konkret, sementara warga terus mempertanyakan kelanjutan kasus ini.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Jayantara-News.com, Agus Chepy Kurniadi, menegaskan komitmennya untuk mengungkap kebenaran. “Jika benar ada permainan atau dugaan kongkalikong, kami akan menelusuri hingga tuntas!” ujarnya tegas.
Kasus ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada oknum yang melindungi aktivitas PT IBU meski telah melanggar aturan. Apakah benar ada kongkalikong di balik pelanggaran ini? Warga dan publik menunggu langkah nyata dari pihak berwenang. (Miharja/JO)