Istilah ‘WERCOK’ Jadi Sorotan, Ketua PPWI Jabar: Kritik Pedas Publik terhadap Oknum Polisi Harus Ditanggapi Serius
Jayantara-News.com, Jawa Barat
Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Jawa Barat, Agus Chepy Kurniadi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap penggunaan istilah “Wercok” yang sering ditujukan kepada oknum polisi. Istilah ini, yang berasal dari singkatan “wereng coklat” – jenis hama perusak tanaman, kini kerap digunakan untuk menggambarkan perilaku oknum yang dianggap merugikan masyarakat.
Agus Chepy menyebut, bahwa kata ini mencerminkan keresahan publik terhadap tindakan-tindakan aparat yang dianggap melenceng dari tugas dan fungsinya. Namun, ia juga menyayangkan konotasi negatif yang melekat pada istilah tersebut, karena dapat merendahkan institusi secara keseluruhan. “Penggunaan istilah ini menunjukkan adanya protes dari masyarakat yang tidak bisa dianggap remeh. Ketidakpuasan tersebut menjadi alarm bagi pihak terkait untuk introspeksi dan segera melakukan pembenahan,” tegasnya.
Fenomena ini muncul sebagai bentuk kritik pedas terhadap institusi kepolisian, terutama saat oknum tertentu terlibat dalam kasus pelanggaran hukum atau penyalahgunaan wewenang. Meski demikian, Agus Chepy menekankan bahwa kritik seperti ini tidak boleh dipandang sebelah mata, melainkan harus dilihat sebagai wujud komunikasi sosial yang membutuhkan perhatian dan penyelesaian serius.
Menurutnya, pemimpin institusi terkait harus segera bertindak untuk merestorasi kepercayaan publik. Langkah-langkah transparan, tegas, dan berorientasi pada keadilan dapat menjadi cara untuk menanggapi keresahan masyarakat. “Jika ini dibiarkan, istilah seperti ini akan terus mengakar dan berpotensi menciptakan jarak yang semakin lebar antara masyarakat dengan institusi hukum,” tambah Agus Chepy.
Kritik yang diungkapkan melalui istilah seperti “Wercok” adalah refleksi dari keresahan rakyat. Daripada sekedar merasa risih, pihak-pihak terkait diharapkan mampu membaca pesan mendalam di balik kritik tersebut dan menjadikannya sebagai momentum untuk perbaikan. (Red)