Fenomena “Jalur Sawah dan Kebun”: Harga Mahal Menuju Seragam Polri yang Mempertanyakan Kualitas
Jayantara-News.com, Jabar
Profesi sebagai anggota polisi menjadi impian bagi banyak orang. Namun, di balik harapan mulia tersebut, jalur untuk mencapainya seringkali tidak hanya ditentukan oleh kemampuan dan integritas, tetapi juga oleh besarnya “modal” yang dimiliki. Istilah “jalur sawah dan kebun” menjadi sindiran tajam di tengah masyarakat, menggambarkan realitas di mana seseorang harus menjual tanah, kebun, atau harta lainnya demi menjadi bagian dari institusi kepolisian.
Fenomena ini menciptakan dua permasalahan utama
Pertama, beban finansial yang tidak masuk akal pada keluarga calon anggota Polri. Banyak keluarga terpaksa menjual harta benda, termasuk tanah warisan yang semestinya menjadi sumber kehidupan jangka panjang, hanya untuk memenuhi biaya “tidak resmi” yang kerap beredar dalam proses seleksi.
Kedua, dampaknya terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Ketika uang menjadi penentu utama, bagaimana institusi ini dapat menjamin profesionalisme anggotanya? Kompetensi yang semestinya menjadi prasyarat utama sering terabaikan, menghasilkan aparat yang kurang siap secara mental, fisik, maupun intelektual untuk melayani masyarakat. Akibatnya, institusi yang semestinya menjadi simbol keadilan dan kepercayaan publik justru kehilangan wibawanya.
Tak hanya itu, fenomena ini juga membuka celah bagi lingkaran korupsi. Dengan modal besar yang dikeluarkan sejak awal, bukan hal yang mustahil jika oknum-oknum tertentu berupaya “mengembalikan investasi” dengan cara-cara tidak etis, seperti pungutan liar, penyalahgunaan jabatan, atau tindakan lain yang merugikan masyarakat.
Ke depan, reformasi dalam proses rekrutmen Polri sangat mendesak untuk dilakukan. Transparansi, keadilan, dan sistem berbasis meritokrasi harus menjadi prioritas. Indonesia membutuhkan aparat penegak hukum yang kompeten, berintegritas, dan mampu mengemban amanah dengan baik. Tradisi “jalur sawah dan kebun” harus dihentikan demi masa depan institusi kepolisian yang lebih bersih dan dipercaya oleh masyarakat. (Goes)