Tebing Bengawan Solo Ambrol, Uang Rakyat Rp40 Miliar Terbuang Sia-sia!
Jayantara-News.com, Bojonegoro
Proyek pembangunan pelindung tebing Sungai Bengawan Solo yang terletak di Desa Tanggungan dan Lebaksari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, mengalami kerusakan parah dengan ambrolnya struktur sepanjang ratusan meter. Kejadian ini menyebabkan tiang pancang beton yang seharusnya menopang tebing terlepas dan terangkat ke permukaan tanah.
Proyek yang baru selesai pada akhir Desember 2024 ini menelan anggaran hampir Rp40 miliar dari APBD Kabupaten Bojonegoro. Namun, hanya dalam waktu sekitar dua bulan, bangunan tersebut sudah menunjukkan kerusakan signifikan. Warga setempat, Wanto, mengungkapkan kekhawatirannya, “Kondisinya rusak sangat parah. Tujuan proyek ini jelas untuk penahan tanah dari luapan air Bengawan saat banjir. Tapi kok tidak kuat padahal ini proyek besar. Pastinya sudah dengan berbagai kajian dan perencanaan sebelumnya oleh Dinas Sumber Daya Air Bojonegoro.”
Selain itu, ditemukan indikasi bahwa besi cor dan proses pengerjaan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas konstruksi dan pengawasan proyek tersebut.
Menanggapi kejadian ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Bojonegoro, Heri Widodo, menyatakan bahwa proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan dan menjadi tanggung jawab pihak rekanan untuk melakukan perbaikan. “Segera kita cross-check di lapangan (PPK dan rekanan yang terkait). Kalau yang dimaksud pada lokasi yang sama kegiatan, pada induk 2024, insyaAllah (betul) dan mestinya masih menjadi tanggungan dari pihak rekanan, masa pemeliharaan ingat saya satu tahun,” ujarnya.
Namun, pernyataan ini tidak sepenuhnya meredakan kekhawatiran masyarakat. Banyak yang mempertanyakan bagaimana proyek dengan anggaran sebesar itu bisa mengalami kerusakan dalam waktu singkat. DPRD Bojonegoro juga berencana melakukan pengecekan langsung ke lokasi untuk memastikan penyebab kerusakan dan mengambil langkah selanjutnya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek-proyek pemerintah, terutama yang menggunakan dana publik dengan jumlah besar. Masyarakat berharap ada investigasi mendalam untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan proyek ini. (Goes)