Jangan Tunggu Panggilan Terakhir: Segera Perbaiki Sholat dan Taubat Sebelum Terlambat!
Oleh: Agus Chepy Kurniadi
Jayantara-News.com, Jabar
Seiring bertambahnya usia, manusia semakin dekat dengan kepastian yang tak terhindarkan, yaitu kematian. Bagi mereka yang telah mencapai usia 50 tahun ke atas, ini adalah waktu yang sangat berharga untuk kembali merenungi perjalanan hidup dan memperbaiki ibadah, terutama sholat.
Dalam Islam, sholat adalah tiang agama dan amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya amal yang pertama kali akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Jika sholatnya baik, maka ia akan beruntung dan sukses. Namun, jika sholatnya rusak, maka ia akan kecewa dan merugi.” (HR. Tirmidzi, no. 413, shahih)
Allah SWT juga mengingatkan dalam Al-Qur’an:
“Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya).” (QS. Al-‘Ankabut: 45)
Banyak orang yang baru menyadari pentingnya sholat ketika usia sudah lanjut, padahal tidak ada jaminan seseorang akan diberikan waktu untuk bertaubat. Oleh karena itu, kesadaran untuk kembali kepada Allah harus segera muncul sebelum ajal menjemput.
Ustadz Ahmad Fauzan, seorang dai di Cilacap, mengingatkan pentingnya memanfaatkan sisa umur dengan memperbanyak ibadah dan memperbaiki sholat. “Jangan menunggu tua untuk taubat, karena kematian tidak mengenal usia. Jika saat ini Allah masih memberi kesempatan, maka gunakanlah untuk memperbaiki sholat dan mendekat kepada-Nya,” ujarnya dalam sebuah kajian keislaman.
Bagi mereka yang selama ini lalai dalam sholat, belum terlambat untuk berubah. Allah Maha Pengampun dan selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai di tenggorokan.” (HR. Tirmidzi, no. 3537, shahih)
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan sisa usia dengan sebaik-baiknya. Perbaiki sholat, tingkatkan ibadah, dan perbanyak istighfar. Jangan sampai penyesalan datang ketika kesempatan sudah hilang. Semoga kita semua diberi hidayah dan kekuatan untuk istiqomah dalam kebaikan. Wallahu a’lam bish-shawab