Skandal Pemotongan Kapal Ilegal di Bojonagara: KKPMP Ancam Aksi Besar Jika KSOP Banten Bungkam!
Jayantara-News.com, Kota Cilegon
Organisasi Masyarakat Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) Markas Daerah (Mada) Kota Cilegon, yang dipimpin oleh Jamaludin, mengungkap dugaan praktik pemotongan kapal ilegal di Bojonagara, Puloampel, yang dilakukan oleh PT GMS.
KKPMP telah melayangkan somasi pertama kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Banten, menuntut klarifikasi dan tindakan tegas terhadap dugaan pelanggaran tersebut.
“Kami menghimbau kepada seluruh jajaran markas daerah dan sayap-sayap KKPMP untuk mengawal kasus ini. Jika surat somasi kami tidak diindahkan, kami akan menggelar aksi unjuk rasa besar di depan kantor KSOP 1 Banten,” tegas Jamaludin.
Indikasi Pelanggaran Hukum
Jika benar terjadi pemotongan kapal ilegal tanpa izin yang sah, maka hal ini berpotensi melanggar beberapa regulasi, antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, yang mengatur aspek keselamatan dan regulasi terkait kapal serta aktivitasnya.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, jika pemotongan kapal dilakukan tanpa prosedur yang sesuai dan berpotensi mencemari lingkungan.
3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencegahan Pencemaran Lingkungan Maritim, yang mengatur pembuangan limbah dari kegiatan maritim, termasuk pemotongan kapal.
Tuntutan Transparansi dari KSOP
KKPMP mendesak KSOP 1 Banten untuk segera mengambil sikap atas laporan yang telah diajukan. Keterbukaan informasi dan tindakan tegas dari pihak berwenang sangat diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada praktik ilegal yang merugikan negara dan masyarakat.
Kasus ini menjadi ujian bagi KSOP Banten dalam menegakkan aturan hukum dan menjaga kredibilitasnya. Jika tidak ada tindakan nyata, dugaan pembiaran atau bahkan keterlibatan oknum dalam praktik ilegal ini bisa mencuat ke permukaan.
KKPMP berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. “Kami tidak akan tinggal diam. Jika KSOP bungkam, kami akan turun ke jalan!” pungkas Jamaludin. (Tim)