Pemkot Depok Sibuk Seremonial: Drumer Cilik Tergusur Kehilangan Ruang Berkarya
Jayantara-News.com, Depok
Komunitas Drumer Kota Depok menghadapi tantangan serius dalam pengembangan anak-anak berbakat di bidang seni musik. Alih-alih mendapat dukungan, para drumer cilik justru kehilangan tempat latihan mereka di Taman Musik Depok.
Hal ini diungkapkan oleh Zaenal Arifin, penanggung jawab Komunitas Talenta Drumer Kota Depok. Menurutnya, saat ini ada 13 anak yang aktif dibina dalam komunitas, namun mereka tidak lagi diperbolehkan berlatih di Taman Musik Depok.
“Kami dulu latihan di Taman Musik Depok, tapi sekarang tidak boleh lagi bagi anak-anak yang sudah ikut kursus di luar. Ini berdasarkan pesan dari Kokotole, penanggung jawab taman musik,” ujar Arifin saat ditemui di Taman Kaldera, Jatijajar, Selasa (25/2/2025).
Keputusan tersebut dinilai diskriminatif dan mempersulit anak-anak dalam mengembangkan bakatnya. “Jadi, kalau mau tetap latihan di sini, harus yang belum ikut kursus di luar? Ini seolah-olah hanya yang mampu bayar di luar yang bisa terus berkembang,” imbuhnya.
Arifin, yang juga merupakan personal band Krakatau, menegaskan bahwa latihan di taman musik bukan hanya sekadar bermain, melainkan proses serius untuk meningkatkan keterampilan anak-anak. “Ada yang sudah tiga tahun berlatih, ada yang ikut festival, mereka butuh tempat untuk terus mengasah skill,” jelasnya.
Ia pun menyerukan agar Pemkot Depok, khususnya Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporyata), lebih peduli terhadap anak-anak berbakat tanpa membeda-bedakan latar belakang ekonomi mereka.
“Anak-anak Depok yang berbakat seharusnya punya wadah yang adil untuk berkembang. Taman Musik Depok seharusnya menjadi tempat bagi semua, bukan hanya untuk mereka yang mampu membayar kursus di luar,” tandasnya.
Arifin berharap pemerintah daerah tidak hanya berwacana soal pengembangan kreativitas anak, tetapi benar-benar menyediakan fasilitas yang bisa diakses semua kalangan. “Menjadi drumer tidak bisa instan, butuh tempat dan proses latihan yang konsisten. Jangan sampai anak-anak berbakat malah kehilangan kesempatan hanya karena masalah tempat,” tutupnya. (Yun)