Prabowo Pangkas PSN Jalan Tol: 28 Proyek Era Jokowi Dicoret, Hanya 4 yang Lanjut
Jayantara-News.com, Jabar
Presiden terpilih Prabowo Subianto resmi merilis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Dalam dokumen strategis ini, sebanyak 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) dipastikan berlanjut. Namun, keputusan Prabowo dalam sektor konektivitas, khususnya pembangunan jalan tol, menjadi sorotan tajam lantaran mengalami penyusutan signifikan dibandingkan era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada masa kepemimpinan Jokowi, terdapat 32 proyek jalan tol berstatus PSN yang belum rampung dan siap diwariskan. Namun, dalam RPJMN 2025-2029, Prabowo hanya menetapkan 4 proyek jalan tol untuk dilanjutkan. Artinya, sebanyak 28 proyek jalan tol kehilangan status PSN-nya.
Empat proyek jalan tol yang tetap masuk dalam daftar PSN Prabowo adalah:
Pembangunan jalan tol terintegrasi dengan utilitas di Sumatera
Jalan Tol Serang – Panimbang, Banten
Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi, Jawa Timur
Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban, Jawa Barat
Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo akan lebih selektif dalam menuntaskan proyek infrastruktur, hanya mempertahankan yang dianggap memiliki urgensi tinggi dan dampak besar terhadap konektivitas nasional.
Berdasarkan data RPJMN terbaru, 28 proyek jalan tol yang sebelumnya direncanakan berlanjut kini dicoret dari daftar PSN. Kendati demikian, pemerintah menegaskan bahwa daftar PSN ini masih bersifat indikatif, sehingga masih dapat berubah atau bertambah melalui evaluasi lanjutan.
Evaluasi ini akan mempertimbangkan:
1. Proyek yang belum selesai dari pemerintahan sebelumnya
2. Proyek baru yang memenuhi kriteria strategis sesuai regulasi yang berlaku
“Daftar Proyek Strategis Nasional tersebut merupakan daftar indikatif yang dapat diubah atau ditambah berdasarkan evaluasi atas proyek-proyek strategis nasional yang telah ditetapkan sebelumnya dan dicarry over berdasarkan penilaian atas proyek-proyek baru yang memenuhi kriteria sesuai peraturan yang berlaku,” demikian bunyi dokumen RPJMN 2025-2029.
Keputusan Prabowo untuk hanya melanjutkan empat proyek jalan tol menimbulkan pertanyaan besar. Banyak proyek yang sebelumnya dianggap strategis bagi konektivitas nasional kini tak lagi menjadi prioritas utama. Apakah ini bagian dari strategi efisiensi atau justru langkah mundur bagi pembangunan infrastruktur nasional? (Tim JN)