78 Tahun Merdeka, Negara Dikuasai Bandit!: Pejabat dan Konglomerat Maling & Rampok Hak Rakyat
Jayantara-News.com, Jakarta
Wakil I Badan Pengentasan Kemiskinan, Nanik Sudaryati Deyang, melontarkan kritik pedas terhadap maraknya skandal yang merugikan rakyat kecil. Dari penyunatan subsidi hingga pemalsuan bahan pokok, ia menuding para pejabat dan konglomerat sebagai “penjajah rakyat.”
“Pejabat di pemerintahan dan BUMN, serta para konglomerat itu penjajah rakyat!” tegas Nanik dalam keterangannya, Minggu (9/3/2025).
Nanik menyoroti berbagai kasus yang mencuat belakangan ini, mulai dari pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax, isi gas 3 kg yang dikurangi, hingga emas batangan yang dipalsukan.
“Belum selesai skandal Pertalite dioplos jadi Pertamax, sekarang isi gas 3 kg dikurangi!” cetusnya geram.
Tak hanya itu, ia juga mengungkap skandal Minyakita yang isinya hanya 750 ml meskipun dalam kemasan tertulis 1 liter. “Muncul emas batangan palsu, muncul Minyakita yang isinya cuma 750 ml, padahal di kemasan jelas tertulis 1 liter! Muncul juga token listrik yang dikurangi!” bebernya.
Lebih parah lagi, petani kini semakin sulit mendapatkan pupuk subsidi, sementara pupuk palsu justru membanjiri pasar dan merusak tanah serta tanaman.
“Di kalangan petani, pupuk subsidi sulit dicari, tapi malah beredar pupuk palsu yang merusak tanah dan tanaman!” tegasnya.
Nanik mengaku geram melihat keserakahan para pejabat dan konglomerat yang terus menindas rakyat.
“Kadang saya berpikir, kenapa negara ini sudah 78 tahun merdeka, tapi pejabatnya masih bandit dan maling?” tandasnya.
Ia menegaskan, hampir semua kebutuhan pokok rakyat kini tak lepas dari praktik kecurangan. Bahkan, bantuan sosial pun tidak sepenuhnya sampai ke rakyat karena dikorupsi oleh oknum pejabat.
“Apa yang tidak dipalsukan? Semua kebutuhan krusial rakyat dimainkan! Bahkan bansos pun dimaling oleh pejabatnya!” pungkas Nanik. (Muhsin/Fajar)