Dibungkam Paksa Depan Media! Thomas Lembong Dicegat Petugas Saat Ungkap Kebenaran, Ada Apa?
Jayantara-News.com, Jakarta
Suasana tegang terjadi di depan ruang sidang kasus korupsi impor gula, Kamis (6/3/2025). Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, dicegat petugas berseragam biru saat hendak memberikan pernyataan kepada awak media.
Insiden ini terjadi setelah Lembong menghadiri sidang yang mendakwanya merugikan negara Rp 578 miliar. Saat ia hendak berbicara, beberapa petugas tiba-tiba menghalangi langkahnya. Bahkan, seorang petugas yang terlihat mengunyah permen karet membuat emosi kuasa hukum Lembong dan para jurnalis memuncak.
“Tolong beri kami ruang untuk bicara!” suara kuasa hukum Lembong sempat meninggi, hingga akhirnya mantan Ketua Tim Pemenangan Pilpres 2024 itu diperbolehkan memberikan pernyataan.
Dalam kesempatan singkat itu, Lembong mengucapkan duka atas banjir di Bekasi sebelum menyentuh inti persoalan hukumnya. Ia menegaskan pentingnya transparansi dan profesionalisme Kejaksaan Agung dalam menangani kasus ini.
“Saya harap Kejaksaan setransparan mungkin terkait isu kerugian negara. Dakwaan ini tidak mencerminkan realita yang sebenarnya,” tegas Lembong.
Namun, sebelum ia selesai berbicara, petugas kembali mendorongnya menjauh dari kerumunan media dan memasukkannya ke dalam mobil tahanan.
Sebelumnya, dalam pernyataannya kepada Tribunnews.com, Lembong mengaku kecewa dengan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Menurutnya, angka kerugian negara sebesar Rp 578 miliar yang disampaikan JPU berdasarkan audit BPKP RI pada 20 Januari 2025 tidak jelas dan tidak dilengkapi lampiran perhitungan yang konkret.
“Dakwaan ini semakin kabur. Tidak ada lampiran audit BPKP yang menguraikan dasar perhitungan kerugian negara tersebut,” ujar Lembong.
Dalam berkas dakwaan, JPU menyebut Lembong memberikan izin impor gula kristal mentah tanpa persetujuan Kementerian Perindustrian kepada 10 perusahaan swasta pada 2015-2016, yang dinilai menyebabkan kerugian negara.
Sidang ini pun semakin menjadi sorotan, terutama setelah insiden penghadangan Lembong di hadapan media. Transparansi Kejaksaan Agung kini menjadi pertanyaan besar di mata publik. (Goes)