Gubernur Jabar Gebrak Premanisme Ormas: “Tak Ada Tempat! Premanisme Ormas Siap-siap Tumbang!”
Jayantara-News.com, Jakarta
Aksi premanisme yang dilakukan oknum organisasi masyarakat (ormas) semakin menjadi momok bagi para investor. Di berbagai daerah, ulah segelintir kelompok ini kerap menghambat masuknya investasi dengan berbagai modus, mulai dari pungutan liar hingga intimidasi.
Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam menghadapi fenomena ini. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan strategi khusus untuk melindungi para pengusaha yang ingin berinvestasi di wilayahnya.
“Membaca fenomena tentang oknum ormas yang mengganggu investasi, kami siapkan pembiayaan untuk melindungi para pengusaha. Kami siapkan biaya keamanan dengan istilah Operasi Jabar Manunggal,” ujar Dedy usai dilantik di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).
Menurut Dedy, bentuk perlindungan ini bukan sekadar pengamanan fisik, tetapi juga pendampingan menyeluruh dari pemerintah agar investor merasa aman dari praktik premanisme. Dia menyoroti bahwa modus oknum ormas kerap terjadi sejak tahap awal pendirian usaha, termasuk saat pembebasan tanah, konstruksi, hingga proses rekrutmen tenaga kerja.
“Ini dari pembebasan tanah, minta jatah pembangunan, minta jatah ketika rekrutmen tenaga kerja, minta jatah produksi limbah ketika produksi. Ini sering jadi konflik di Kawasan Industri Jawa Barat,” tegasnya.
Pemerintah Jawa Barat berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk pemerasan dan gangguan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Dengan Operasi Jabar Manunggal, Dedy memastikan bahwa para investor tidak akan lagi merasa terancam oleh praktik premanisme yang selama ini menjadi penyakit kronis di dunia usaha.
Langkah ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan investor dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pusat industri terbesar di Indonesia. (Kurnia)