Hilangnya Kepercayaan: Ketika Laporan Pencurian kepada Polisi Tak Pernah Ditindaklanjuti
Jayantara-News.com, Jabar
Keluhan masyarakat terkait lambannya respons Polri dalam menangani kasus pencurian kendaraan bermotor bukanlah hal baru. Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak laporan kehilangan motor atau mobil hanya berakhir di tumpukan berkas tanpa ada tindak lanjut yang memadai. Masyarakat seringkali hanya mendapat jawaban normatif: “Kami akan melakukan penyelidikan,” tetapi kenyataannya, sangat jarang unit yang hilang bisa ditemukan kembali. Jika pun ada, banyak yang menganggapnya sekedar kebetulan belaka.
Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar: Apakah Polri hanya serius dalam menangani kasus-kasus yang memberikan eksposur tinggi, seperti narkoba atau terorisme, sementara kasus kriminal yang menyentuh langsung kehidupan rakyat kecil diabaikan?
Penegakan hukum yang adil seharusnya tidak melihat besaran kasus atau tingkat kepentingannya di media. Pencurian kendaraan bermotor, penipuan online, dan tindak kriminal serupa adalah masalah nyata yang dialami banyak orang setiap hari. Sayangnya, masyarakat justru merasa bahwa aparat lebih responsif terhadap kasus yang berpotensi menarik perhatian publik dibanding yang benar-benar merugikan masyarakat luas.
Tentu ada banyak polisi yang bekerja dengan baik dan tulus dalam menjalankan tugasnya. Namun, jika Polri ingin benar-benar mendapatkan kepercayaan rakyat, mereka harus membuktikan bahwa setiap laporan, baik besar maupun kecil, mendapatkan perlakuan yang sama seriusnya. Respons cepat, sistem pelacakan yang lebih baik, serta keseriusan dalam memberantas kejahatan yang meresahkan masyarakat adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik yang semakin menipis.
Jika hal ini tidak segera diperbaiki, maka wajar jika masyarakat mulai bertanya: Apakah Polri masih bisa diandalkan untuk melindungi dan melayani rakyatnya? (Goes)