Kondisi Pasar Cililin Berangsur Pulih, Harga Bahan Pokok Mulai Stabil
Jayantara-News.com, Bandung Barat
Pasar Cililin kini mulai kembali kondusif setelah sebelumnya menjadi sorotan akibat permasalahan sampah yang menggunung. Sampah yang menumpuk di sekitar pasar, terutama di wilayah RW 08, sempat menimbulkan keresahan warga karena mengganggu kenyamanan dan berpotensi menyebabkan penyakit. Namun, sejak pagi ini, Dinas Lingkungan Hidup telah mulai mengangkut sampah, sehingga lingkungan pasar semakin bersih. Warga pun merasa lega dan berharap kondisi ini terus berlanjut.
Ketua RW 08, Aat Ruhiat, menyampaikan bahwa pengangkutan sampah sudah mulai berjalan lebih baik berkat kerja sama berbagai pihak. “Sejak pukul 07.00 pagi, sampah sudah mulai diangkut. Sebagian besar wilayah RW 08 kini bersih, meskipun masih ada beberapa titik yang perlu ditangani lebih lanjut,” ungkapnya.
Ia juga berharap warga semakin disiplin dalam membuang sampah sesuai jadwal agar proses pengangkutan berjalan lebih lancar. “Karena ini baru pertama kali dilakukan secara terjadwal, volumenya cukup banyak. Namun, ke depannya diharapkan lebih lancar dan normal,” tambah Aat.
Sebelumnya, banyak warga yang mengeluhkan kondisi pasar yang kotor dan berbau menyengat. Salah seorang warga terdampak, Heri, menyampaikan harapannya agar ada solusi jangka panjang, termasuk relokasi bagi mereka yang tinggal di sekitar area pembuangan sampah. “Kalau bisa, kami direlokasi atau dikontrakkan sementara ke tempat yang lebih aman. Bau menyengat ini sangat mengganggu kesehatan keluarga kami,” ujarnya.
Selain perbaikan kondisi pasar, harga bahan pokok juga mulai menunjukkan stabilitas menjelang bulan Ramadan. Kasubag Pasar Cililin, Rohimat, mengatakan bahwa harga sempat naik, namun kini mulai berangsur turun. “Harga cabai merah dan cabai keriting yang sebelumnya melonjak kini mulai turun, meskipun masih terbilang tinggi,” jelasnya.
Untuk harga daging, Rohimat mengakui adanya kenaikan sementara. Namun, diperkirakan harga akan kembali normal dalam waktu dekat. “Biasanya, dua hari menjelang Lebaran akan ada sedikit kenaikan akibat faktor pasokan dan distribusi,” tambahnya.
Sementara itu, stok minyak goreng tetap aman dengan harga berkisar antara Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter. “Setiap kios telah mendapatkan kuota yang cukup, sehingga pasokan tetap terjaga,” kata Rohimat.
Di sisi lain, pedagang sayur di Pasar Cililin, Tintin, mengungkapkan bahwa jumlah pembeli sempat menurun sekitar 25% setelah Tahun Baru, meskipun kini mulai membaik. “Beberapa harga komoditas memang masih tinggi, seperti cabai rawit merah Rp120.000/kg serta bawang merah dan bawang putih Rp12.000/250g. Namun, harga sayuran lain relatif stabil,” ujarnya.
Menurut Tintin, tantangan terbesar pedagang saat ini adalah fluktuasi harga, perubahan pola belanja masyarakat, serta persaingan dengan belanja online. Ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi agar pasar tradisional tetap bisa bersaing di era digital.
Dengan semakin membaiknya kondisi pasar dan stabilnya harga bahan pokok, diharapkan warga dapat menjalani bulan Ramadan dengan lebih tenang dan nyaman. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan pasar juga menjadi faktor penting agar kondisi tetap kondusif dalam jangka panjang. (Nuka)