Krisis Wisatawan di Jabar, Dampak Maraknya Pungli Oknum Setempat
Jayantara-News.com, Jawa Barat
Maraknya pungutan liar (pungli) oleh oknum setempat di Jawa Barat telah menimbulkan krisis yang mengancam sektor pariwisata. Masalah ini tidak hanya merugikan wisatawan, tetapi juga mencoreng citra destinasi wisata Jawa Barat di mata nasional maupun internasional.
Pungli yang dialami wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, menciptakan rasa tidak aman dan ketidaknyamanan. Akibatnya, banyak wisatawan yang enggan kembali ke Jawa Barat, bahkan memilih destinasi lain yang dianggap lebih ramah. Penurunan jumlah wisatawan ini berpotensi menggerus pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
Dampak Meluas pada Ekonomi Lokal
Penurunan kunjungan wisatawan memiliki efek domino yang signifikan, terutama bagi masyarakat lokal yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini. Pelaku UMKM, pengelola hotel, restoran, serta penyedia jasa wisata adalah pihak yang paling terdampak, dengan menurunnya omzet dan peluang kerja.
Tindakan Tegas dan Kolaboratif Diperlukan
Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum harus mengambil langkah nyata dan tegas. Operasi tangkap tangan (OTT), penegakan hukum yang konsisten, serta pengawasan rutin dapat menjadi solusi awal untuk memberantas pungli.
Di sisi lain, edukasi kepada masyarakat setempat mengenai dampak negatif pungli terhadap pariwisata harus diperkuat. Kampanye anti-pungli yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga komunitas lokal, dapat membantu membangun kesadaran dan kepedulian bersama.
Selain itu, penyediaan layanan pariwisata yang lebih transparan, terjangkau, dan aman juga menjadi prioritas. Pemerintah dapat meningkatkan kualitas infrastruktur, menyediakan aplikasi pengaduan yang mudah diakses wisatawan, serta memastikan tindak lanjut yang cepat terhadap laporan pungli.
Peran Wisatawan dalam Pemulihan
Wisatawan juga dapat berperan aktif dengan melaporkan setiap praktik pungli yang mereka alami kepada pihak berwenang. Pemerintah diharapkan mempermudah mekanisme pelaporan, seperti melalui hotline atau aplikasi pengaduan resmi.
Langkah-langkah ini perlu dilakukan secara berkesinambungan dan melibatkan semua pihak agar sektor pariwisata Jawa Barat dapat bangkit kembali. Dengan upaya bersama, Jawa Barat bisa kembali menjadi salah satu destinasi unggulan yang aman dan nyaman bagi wisatawan. (Red)