Pameran Lukisan Amal: 20 Pelukis Bandung dan Maestro Galang Donasi untuk Palestina
Jayantara-News.com, Bandung
Dua puluh pelukis dan maestro seni lukis Bandung yang tergabung dalam Misi Anak Negeri berkolaborasi dengan Amanah Global Kemanusiaan (AMAL) dalam sebuah pameran amal. Acara yang berlangsung pada 1–8 Februari 2025 di Hotel Horison Bandung ini bertujuan untuk menggalang donasi bagi para korban perang di Palestina, Suriah, Afrika, Myanmar, serta kaum dhuafa di Indonesia.
Momentum suci bulan Ramadhan menjadi dorongan bagi para seniman untuk berkontribusi melalui karya seni mereka. Pameran ini akan menampilkan lukisan-lukisan bertema religi dan kaligrafi, yang hasil pelelangannya akan didistribusikan dengan skema 50% untuk korban perang di berbagai negara dan 50% untuk kaum dhuafa, pejuang kemanusiaan, dai, serta guru ngaji di Indonesia.
Muslik, General Manager AMAL, menyampaikan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang seni, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan. “Meskipun ada gencatan senjata di Gaza, banyak pengungsi yang kehilangan tempat tinggal, termasuk masjid yang kami bangun lima tahun lalu yang hancur akibat pengeboman di tahun 2022. Melalui pameran ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat berbagi dan membantu mereka yang terdampak konflik,” ujar Muslik dalam rapat koordinasi bersama 30 pelukis Bandung.
Asep Berlian, pelukis senior yang memimpin Misi Anak Negeri, menyambut baik inisiatif ini dan mengajak rekan-rekan seniman untuk turut serta. “Dulu, Bandung adalah barometer kreativitas seniman di Nusantara. Dengan pameran ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat berkarya yang tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi sesama. Wajar jika kita ikut berkontribusi untuk saudara-saudara kita, baik di Bandung maupun di belahan dunia lain,” ungkap Asep Berlian.
Melalui kerja sama ini, para seniman berharap dapat menjalin silaturahmi yang lebih kuat, baik di dalam negeri maupun secara global. AMAL, yang telah berdiri selama tujuh tahun, kini memiliki sekitar 8.000 penerima manfaat di berbagai negara, menjadikannya lembaga kemanusiaan yang semakin dikenal secara internasional.
Semoga langkah kecil ini membawa berkah besar dan semakin mempererat solidaritas kemanusiaan. (Asep KW)