Skandal Anggaran Rp1 Miliar di Banyuwangi: Undangan Habib Syech Picu Sorotan Publik
Jayantara-News.com, Banyuwangi
Pada malam pergantian tahun 2024 ke 2025, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengadakan acara sholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng. Acara ini dihadiri oleh ribuan warga, para kiai, Forkopimda Kabupaten Banyuwangi, serta pimpinan dan pengurus pondok pesantren. Meskipun diguyur hujan, antusiasme masyarakat tetap tinggi untuk mengikuti sholawat bersama.
Belakangan, muncul kontroversi terkait dugaan anggaran sebesar Rp1 miliar yang digunakan untuk mengundang Habib Syech dalam acara tersebut. Sejumlah pihak mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana tersebut, mengingat besarnya jumlah yang disebutkan. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas berpotensi dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika dugaan ini terbukti.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengenai rincian anggaran acara tersebut. Masyarakat dan berbagai pihak mendesak pemerintah daerah untuk memberikan klarifikasi dan transparansi terkait penggunaan anggaran, guna memastikan bahwa dana publik digunakan secara tepat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Transparansi dalam pengelolaan anggaran daerah sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah. Oleh karena itu, diharapkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi segera memberikan penjelasan resmi mengenai isu ini, termasuk rincian penggunaan anggaran untuk acara sholawat bersama Habib Syech, agar tidak menimbulkan spekulasi dan kecurigaan di kalangan masyarakat.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menunggu klarifikasi resmi dari pihak berwenang. Partisipasi aktif warga dalam mengawasi penggunaan anggaran daerah merupakan bentuk kontrol sosial yang positif, namun harus dilakukan dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah dan berdasarkan data yang valid.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengikuti perkembangan berita melalui media resmi dan terpercaya, serta menunggu pernyataan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terkait isu ini. (Chepy)