Tenaga Ahli Menteri Pertanian Tinjau Irigasi Cihampelas KBB, Tekankan Urgensi Swasembada Pangan 2025
Jayantara-News.com, KBB
Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Nandang Sudrajat, melakukan kunjungan ke wilayah Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, untuk meninjau kondisi saluran irigasi. Dalam kunjungannya, Nandang didampingi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bandung Barat, Kepala UPTD PSDA Provinsi Jawa Barat, serta berkolaborasi dengan pihak TNI. Peninjauan ini bertujuan untuk mendukung program Presiden Prabowo dalam mewujudkan Swasembada Pangan.
Dalam wawancaranya, Nandang Sudrajat menyampaikan bahwa data eksplorasi di wilayah tersebut menunjukkan terdapat kurang lebih 1.600 hektar sawah yang hanya dapat ditanami satu kali dalam setahun (IP 1). Hal ini disebabkan oleh minimnya debit air irigasi pada musim kemarau. “Debit air hanya mencukupi pada saat musim hujan, tetapi ketika kemarau, irigasi hanya mampu mengairi tiga desa. Akibatnya, sawah tidak bisa ditanami padi saat kemarau. Ini harus segera dicarikan solusinya, misalnya dengan membangun irigasi pompa. Jangan sampai dibiarkan bertahun-tahun,” jelasnya.
Nandang menambahkan bahwa target swasembada beras pada Oktober 2025 harus tercapai. Tahun ini, pemerintah telah berkomitmen untuk tidak mengimpor beras dan jagung. “Dinas terkait telah diberikan target untuk merealisasikan swasembada ini. Di lahan pertanian yang ada, kita harus memanfaatkan potensi semaksimal mungkin. Dengan irigasi teknis, pada musim penghujan ini, Alhamdulillah, lahan-lahan sudah mulai diolah. Yang sedang dicek saat ini adalah apakah semua lahan sudah diolah atau belum,” katanya.
Nandang juga menyoroti luas baku sawah (LBS) di Bandung Barat yang mencapai 18.000 hektar, namun tahun ini ditargetkan mampu menanam hingga 60.000 hektar, artinya diperlukan peningkatan hingga tiga kali lipat. “Jika tidak ada solusi, target ini tidak akan tercapai. Saya berharap semua pihak bekerja sama dan berkolaborasi, termasuk TNI yang memiliki peran dalam mendukung swasembada pangan, khususnya di bidang padi. Jika kita bisa panen tiga kali setahun, kita tidak perlu impor beras. Semoga tidak ada kendala, seperti serangan hama,” ujarnya optimis.
Sementara itu, Lukman, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bandung Barat, dalam wawancaranya mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan inventarisasi lahan-lahan irigasi di Kecamatan Cihampelas. “Dulu, lahan ini masuk kategori sawah irigasi teknis dengan luas kurang lebih 1.600 hektar. Namun, karena irigasinya tidak berfungsi, saat ini sawah-sawah tersebut berubah menjadi sawah tadah hujan. Kami sedang mengupayakan solusi bersama Kementerian Pertanian dan Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat, apakah perlu normalisasi atau penambahan irigasi pompa,” jelas Lukman.
Ia menambahkan, “Kami berharap ada solusi terbaik agar indeks pertanaman (IP) di wilayah ini meningkat. Jika irigasi tidak berfungsi maksimal, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian diharapkan dapat memberikan bantuan untuk mengatasi permasalahan ini. Dengan begitu, kita bisa mendukung program Pak Prabowo untuk mewujudkan Indonesia Swasembada Pangan,” tegasnya. (Nuka)