Warga Keluhkan Limbah Pabrik Daur Ulang di Kp. Caringin Cipeundeuy KBB yang Cemari Lingkungan
Jayantara-News.com, Cipeundeuy
Warga Kampung Cikondang RT 02 RW 11, Desa Margalaksana, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyampaikan keluhan mengenai pencemaran lingkungan yang diduga disebabkan oleh limbah dari pabrik daur ulang plastik di Kampung Caringin RT 01 RW 13. Warga merasa resah karena limbah ini telah berdampak pada kesehatan lingkungan dan aktivitas sehari-hari mereka.
Dalam wawancara dengan Jayantara-News.com, sejumlah warga mengungkapkan, bahwa sejak awal pembangunan pabrik tersebut, pihak pabrik memperoleh izin dari masyarakat tanpa adanya pertemuan atau sosialisasi mengenai dampak dan kompensasi yang akan diterima oleh warga. Beberapa warga bahkan merasa hanya “diminta” untuk menandatangani persetujuan tanpa mendapat informasi yang memadai.
Lihat videonya :
Warga Mengeluh, Limbah Pabrik Daur Ulang di Kp. Caringin Margalaksana Cipeundeuy KBB Cemari Lingkungan: https://youtu.be/ihxUy3KQgTI?si=QfQQ6UEzYYSGqxv
“Sejak pabrik mulai beroperasi, berbagai dampak negatif mulai kami rasakan. Dulu, lahan di sekitar pabrik digunakan untuk budidaya ikan. Namun, sekarang banyak warga yang terpaksa beralih menanam padi karena saluran air tercemar limbah, sehingga ikan sulit berkembang. Kualitas hasil panen padi pun menurun akibat air yang terkontaminasi,” ujar salah satu warga.
– Dampak Limbah Pabrik yang Meresahkan –
Warga mengeluhkan, bahwa limbah plastik dari pabrik seringkali mengalir melalui saluran umum hingga melewati tanah-tanah milik warga. Beberapa warga menyebutkan, bahwa air sumur mereka kini meninggalkan endapan hitam di dalam ember, yang sulit dibersihkan dan menimbulkan kekhawatiran akan kualitas air yang mereka konsumsi.
Ketua RW 02 RW 11 membenarkan keluhan-keluhan warga mengenai dampak buruk pabrik daur ulang tersebut. “Pabrik ini jelas merugikan warga, khususnya mereka yang tadinya mengandalkan kolam ikan. Sekarang banyak yang terpaksa menghentikan kegiatan budidaya,” ungkapnya.
– Permintaan Pertemuan Langsung dengan Pihak Pabrik –
Warga telah berusaha meminta pertemuan langsung dengan pemilik pabrik untuk membahas solusi atas permasalahan ini. Namun, setiap kali ada upaya untuk bertemu, yang datang hanya karyawan atau perwakilan dari pabrik, bukan pemiliknya.
Dalam upaya memperoleh klarifikasi, Jayantara-News.com menghubungi Kepala Desa Margalaksana, H. Asep Saepudin. Saat dihubungi pada Sabtu (9/11/2024) melalui telepon WhatsAppnya, H. Asep menyatakan, bahwa pihak desa sudah seringkali memberikan teguran kepada pabrik, terkait pencemaran limbah. “Kami dari pihak desa sudah sering menegur. Bahkan saya sudah sampaikan juga agar kegiatan bongkar muat barang tidak dilakukan setelah jam 9 malam. Tapi teguran-teguran itu sepertinya tidak digubris,” ujar H. Asep.
– Pihak Dinas Lingkungan Hidup Belum Menanggapi –
Terkait masalah ini, Jayantara-News.com juga menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, Ibrahim Aji, SE., MM. Namun, hingga berita ini diturunkan, Dinas Lingkungan Hidup masih belum memberikan tanggapan resmi.
Menanggapi masalah ini, Adhi Wahyudi, selaku Kepala Bidang Investigasi NKRI Jayantara-News.com, memberikan pernyataan tegas: “Kami akan terus memantau perkembangan situasi di Kampung Caringin. Warga berhak mendapatkan lingkungan yang sehat dan terbebas dari pencemaran. Kami akan memastikan agar pihak terkait segera mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan persoalan ini!” tegasnya.
Dengan lengkapnya laporan di atas, diharapkan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan pemilik pabrik, dapat segera merespons keluhan warga untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi masyarakat sekitar. (Miharja)