Aktivis Lingkungan Geruduk Gedung Sate: Desak Pemerintah Bertindak atau Alam Jawa Barat Hancur!
Jayantara-News.com, Bandung
Ratusan aktivis lingkungan dari berbagai daerah di Jawa Barat menggempur Gedung Sate dalam aksi damai yang bertepatan dengan peringatan Hari Bumi. Aksi ini digelar oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Barat dan melibatkan komunitas-komunitas seperti Jatayu dan Aktivis Anak Bangsa, serta perwakilan dari daerah-daerah seperti Subang, Sumedang, Cianjur, dan Indramayu.
Aksi kali ini berfokus pada isu-isu krusial yang mengancam keberlanjutan ekosistem di Jawa Barat. Salah satu sorotan utama adalah alih fungsi lahan yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan yang merusak keseimbangan alam dan merugikan masyarakat lokal.
Tak hanya itu, aktivis juga mengungkapkan kekhawatiran atas eksploitasi berlebihan terhadap kawasan Karst di Karawang Selatan, sebuah daerah yang dikenal sebagai sumber penyimpanan air alami. Karst ini kini terancam rusak akibat aktivitas penambangan, bahkan sebagian wilayah penambangan berada di kawasan konservasi dan lindung seperti Sangga Buana, yang semestinya terhindar dari proyek industri.
Isu lain yang memicu kemarahan para demonstran adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 di Kabupaten Indramayu, yang dinilai menambah polusi udara dan mengancam kesehatan warga, terutama anak-anak dan lansia.
“Kami menuntut pemerintah Jawa Barat untuk bertindak nyata dalam melindungi alam. Jangan biarkan kekayaan alam Jawa Barat hancur hanya untuk kepentingan segelintir pihak,” tegas salah satu peserta aksi.
Para aktivis juga mendesak agar pemerintah daerah segera melakukan audit terhadap perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam proyek-proyek yang merusak lingkungan. Mereka berharap agar pemerintah tidak diam, tetapi berpihak pada kepentingan rakyat dan kelestarian alam.
Aksi ini berlangsung damai namun penuh tekanan, dengan orasi, poster, dan teatrikal yang menggambarkan penderitaan alam akibat eksploitasi yang semakin tak terkendali. (Goes)