“Ragam Selaras”: Art Speaks Justice Suarakan Isu Ketimpangan Sosial Lewat Seni
Jayantara-News.com, Bogor
Komunitas Art Speaks Justice menggelar pameran seni bertajuk “Ragam Selaras” di Café Deurs, Jalan Selang, Babakan, Bogor Tengah, pada Senin (28/4/2025). Pameran ini menyoroti isu-isu sosial yang dialami kelompok rentan melalui karya seni instalasi yang menggugah.
Acara dibuka dengan sesi Talk Show oleh Ahmad Fauzan, dilanjutkan oleh Edo Walad selaku penyelenggara. Hadir sebagai narasumber yakni Direktur Aksi, R. Suhendro Sugiharto, serta perwakilan seniman Mahdi Albart Cycojano.
Dalam diskusi tersebut, Mahdi mengangkat isu keresahan sosial terkait ketimpangan antara wilayah urban dan desa, ketidaksetaraan profesi, hingga degradasi lingkungan. “Penyelarasan antara urbanisasi dan sumber kehidupan seperti mata air harus menjadi perhatian. Ketimpangan kota-desa merupakan jarak kehidupan manusia yang nyata,” ujarnya.
Edo Walad menambahkan bahwa kesetaraan bagi profesi yang termajinalkan masih menjadi tantangan. “Banyak profesi dengan keahlian khusus yang belum mendapatkan pengakuan layak. Mereka sering luput dari perhatian hanya karena tidak memiliki sertifikat atau pengakuan formal,” ungkapnya.
Salah satu karya dalam pameran ini adalah instalasi berjudul “Cai Beak, Manusia Balangsak” oleh GeneratifA, yang mengajak audiens merefleksikan hubungan manusia dengan ekosistem air. Karya lain, “Legit” oleh Mahdi Albart, mengkritik ketimpangan pengakuan profesi melalui visualisasi sertifikat kompetensi. Sementara itu, karya “Foucault Delet” oleh Ahmad Fauzan membongkar kuasa tersembunyi dalam sistem sosial yang membuka celah terhadap perdagangan manusia.
Selain pameran, Art Speaks Justice juga menggelar dialog komunitas bersama seniman jalanan, peneliti sosial, dan aparat penegak hukum untuk membahas solusi konkret terkait ketertiban dan hak-hak kelompok pengamen. Kegiatan diakhiri dengan sesi sablon gratis bagi para pengunjung.
Edo Walad menyampaikan bahwa Art Speaks Justice adalah ruang gerak seni yang menjembatani suara komunitas dan upaya perubahan sosial. “Melalui karya seni, kami ingin menyuarakan keadilan sosial dan memperluas kesadaran terhadap isu-isu ketimpangan,” ujarnya dalam pernyataan pers.
Ia menegaskan, setiap karya dalam pameran ini bukan hanya untuk dilihat, tetapi juga untuk didengar, dirasakan, dan menggerakkan. “Kesetaraan bukan sekadar wacana, tetapi tindakan nyata yang harus diperjuangkan, setara dengan keberanian untuk berbicara melalui karya.”
Pameran berlangsung dari 28 April hingga 4 Mei 2025 di Deui Ceura Arts and Community Space, Jalan Selang No. 25, Bogor Tengah. “Ragam Selaras” menjadi ajakan bagi publik untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut menjadi bagian dari gerakan menuju keadilan sosial yang lebih inklusif. (Yuni)