Tak Gentar Ditutup Polisi, Bos Tambang Ilegal di Gorontalo Ngegas: “Saya Ada Orang Polda!”
Jayantara-News.com, Gorontalo
Sebuah video panas viral di media sosial memperlihatkan Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi, terlibat cekcok sengit dengan Marten Yosi Basaur, bos tambang emas ilegal di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.
Peristiwa ini bermula setelah polisi menutup aktivitas tambang ilegal yang menggunakan alat berat di pinggir sungai Desa Saripi, Kecamatan Paguyaman, karena dikhawatirkan merusak aliran sungai dan merugikan warga sekitar.
Tak terima, Marten Yosi Basaur ngotot tetap menjalankan penambangan liar dengan dalih mendapat “restu” dari salah satu pejabat Polda Gorontalo. Bahkan, Marten datang ke Polres Boalemo bersama seorang anggota Polri, Bripka HS, dan dua orang lainnya untuk “menekan” polisi agar menghentikan razia.
Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi, menegaskan:
> “Pada 3 Juni lalu saya perintahkan Kapolsek Paguyaman melakukan razia. Besoknya, Marten datang ke Polres bawa anggota polisi, seakan mau tunjukkan power. Dia selalu bawa-bawa nama pimpinan Polda, padahal itu hoaks!”
Kasat Reskrim Polres Boalemo, Iptu Ahmad Fahri, turut menambahkan bahwa saat Marten datang memaksa, dirinya sedang berada di ruang Kapolres.
> “Mereka ngotot mau ketemu saya, bilang punya backing Polda. Tapi saya tahu itu cuma gertakan kosong,” tegasnya.
Dalam rekaman video call yang juga beredar, Marten terang-terangan menolak menghentikan aktivitas tambang ilegalnya meski sudah ditegur. Ia malah menantang aparat, seolah kebal hukum karena merasa punya beking kuat.
Sementara itu, Kapolres Boalemo memastikan pihaknya tak akan mundur dan akan terus menindak segala bentuk penambangan ilegal yang merusak lingkungan. (Goes)